Beberapa orang mengakui bahwa akuntansi adalah bahasa bisnis. Tetapi apa sebenarnya akuntansi itu? Seberapa pentingnya akuntansi terhadap bisnis? Di dalam situs yang singkat ini, kami mencoba untuk mengulas beberapa informasi yang mungkin dapat berguna bagi anda.
Akuntansi sendiri adalah merupakan suatu proses yang mengidentifikasi data keuangan, pencatatan, dan sebagai hasil akhirnya, laporan keuangan. Ada sedikit perbedaan antara akuntansi dan pembukuan. Pembukuan adalah sebenarnya bagian dari akuntansi yaitu proses pencatatannya saja. Sedangkan akuntansi mencakup juga identifikasi dan komunikasi.
Laporan keuangan adalah hasil akhir dari proses akuntansi. Termasuk didalamnya adalah
laporan rugi/laba, laporan perubahan modal, neraca, dan laporan arus kas (lihat contoh). Rugi/laba digunakan untuk memberikan gambaran mengenai kinerja keuangan perusahaan, sedangkan neraca mengidentifikasi posisi keuangan perusahaan. Posisi keuangan dalam hal ini adalah posisi harta, hutang, dan modal. Tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi kepada pihak-pihak tertentu yang menyangkut posisi, kinerja, dan perubahan posisi keuangan sehingga bermanfaat sebagai dasar pengambilan keputusan ekonomi/bisnis.
Indonesia, seperti banyak negara lain, perekonomiannya didominasi oleh perusahaan menengah dan kecil yang masih belum terlalu menyadari sepenuhnya kegunaan akuntansi. Secara garis besar, sebuah toko dapat menentukan keadaan keuangannya. Jika menguntungkan, stok barang akan bertambah banyak dan sebaliknya. Tetapi jika ada yang bertanya berapa keuntungan sebenarnya, mereka tidak dapat mengetahuinya.
Keadaan seperti ini banyak sekali dijumpai di mana-mana, tidak hanya di Indonesia. Jika
memang ada diterapkan suatu sistem akuntansi, biasanya hanyalah untuk sebuah formalitas.
Sebenarnya, apakah bisnis semacam ini membutuhkan akuntansi? Jawabannya sebenarnya
adalah tidak selalu. Tergantung dari cost dan benefitnya. Secara garis besar, kegunaan akuntansi adalah:
pemilik dapat melihat keuntungan perusahaan secara pasti
pengontrolan biaya yang lebih mudah
pemantauan aset-aset perusahaan
likwiditas dan solvabilitas yang pasti
prediksi keuangan
contoh laporan keuangan
Penulis adalah seorang akuntan dan konsultan keuangan yang bekerja lepas pada beberapa
perusahaan di Surabaya.
Disalin untuk tugas dari:
http://akuntansi.8k.com/
Rabu, 05 Januari 2011
Selasa, 04 Januari 2011
Tugas Kode Etik Akuntan Publik Etika Professional
Tugas Kode Etik Akuntan Publik
Etika Professional
A.Konsepsi Etika
Etika adalah serangkaian prinsip moral agar kehidupan sosial masyarakat dapat berjalan dengan baik.
B.Prinsip Etika
1.Responsibilities
2.The Public Interest
3.Integrity
4.Objective and Independence
5.Due Care
6.Scope and Nature Of Services
C.Kerangka Aturan Etika Akuntan Publik Indonesia (IAI-KAP)
1.Independensi,Integritas,Dan Objektivitas
Independensi ; Anggota KAP harus selalu mempertahankan sikap mental independen didalam memberikan jasa professional sebagaimana diatur salam stndar professional akuntan publik yang telah ditetapkan oleh IAI,yang meliputi independen dalam fakta (in fact) dan penampilan (in appearance)
Integritas Dan Objektivitas ; Anggota KAP harus mempertahankan integritas dan objektivitas,harus bebas dari benturan kepentingan.
2.Standar Umum dan Prinsip Akuntansi
Anggota KAP harus mematuhi standar berikut :
1.Kompetensi Professional
2.Kecermatan dan Keseksamaan Professional
3.Perencanaan dan Supervisi
4.Data relevan yang memadai
Anggota KAP tidak diperkenankan
a.Menyatakan pendapat bahwa laporan keuangan disajikan dengan PABU
b.Menyatakan bahwa ia tidak perlunya modifikasi material yang harus dilakukan terhadap laporan tersebut agar sesuai dengan PABU
3.Tanggung Jawab Kepada Klien
Informasi klien yang rahasia
Anggota KAP tidak diperkenankan mengungkapkan informasi klien yang rahasia tanpa sepengetahuan dari klien.
Fee Professional
Besaran Fee anggota dapat bervariasi tergantung resiko penugasan,kompleksitas jasa yang diberikan,tingkat keahlian yang diperlukan untuk melaksanakan jasa tersebut.
Anggota KAP tidak diperkenankan mendapatkan klien dengan cara menawarkan fee yang dapat merusak citra profesi
Fee Kontijen adalah fee yang ditetapkan untuk pelaksanaan suatu jasa professional tanpa adanya fee yang akan dibebankan,kecuali ada temuan atau hasil tertentu dimana jumlah fee tergantung pada temuan tersebut.
4.Tanggung Jawab Kepada Rekan Seprofesi
Anggota wajib memelihara citra professi dengan tidak melakukan perkataan dan perbuatan yang dapat merusak reputasi rekan seprofesi.
Anggota wajib berkomunikasi tertulis dengan akuntan publik pendahuli bila akan mengadakan perikatan audit menggantikan akuntan publik pendahulu.
Akuntan publik pendahulu wajib menanggapi secara tertulis permintaan komunikasi dari akuntan pengganti secara memadai
Akuntan publik tidak diperkenankan mengadakan perikatan atestasi yang jenis atetasi dan periodenya sama dengan perikatan yang dilakukan oleh akuntan yang lebih dahulu ditunjuk klien,kecuali apabila perikatan tersebut dilaksanakan untuk memenuhi ketentuan perundang-undangan yang dibuat oleh badan berwenang.
Anggota KAP tidak diperkenankan mengungpkan informasi klien yang rahsia tanpa persetujuan dari klien
Anggota dalam menjalankan praktik akuntan publik diperkenankan mencari klien melalui pemasangan iklan,promosi dan kegiatan pemasaran lainnya sepanjang tidak merendahkan citra profesi
Anggota Kap tidak diperkenankan untuk memberikan/menerima komisi apabila pemberian/penerimaan komisi tersebut dapat mengurangi independensi
Fee referal hanya diperkenankan bagi sesama profesi.
5.Hal Lain Dalam Independensi
Aturan independensi juga diberlakukan untuk keluarga langsung dari seorang akuntan publik
Financial Interest (Hubungan keuangan) dengn klien,dapat terbagi dua yaitu :
Direct Financial Interest : Kepemilikan saham oleh seorang akuntan publik
Indirect Financial Interest : Terjadi apabila terdapat hubungan kepemilikan yang dekat,tetapi tidak langsung antara akuntan publik dengan klien
Close relatives (kerabat)
Bila menjadi anggota Tim Audit,menjadi tidak independent apabila close relatives memegang peranan penting dalam perusahaan klien,atau memiliki financial interest yang tidak material dengan klien
Bila bukan Anggota Tim Audit tetap merupakan partner KAP atau memiliki pengaruh terhadap jalannya audit menjadi tidak independen apabila close relatives memegang peranan penting dalam perusahaan klien.
KAP menjadi tidak independensi apabila terdapat tagihan jasa audit yang belum dibayar oleh klien atas professional service yang diberikan lebih dari satu tahun sebelum tanggal audit report
Unpaid fees dari klien yang bangkrut tidak mempengaruhi independensi.
Diposkan oleh Utami Pramana di 06.48
Disalin untuk tugas dari : http://buncitbanget.blogspot.com/2011/01/tugas-kode-etik-akuntan-publik-bag6.html
Etika Professional
A.Konsepsi Etika
Etika adalah serangkaian prinsip moral agar kehidupan sosial masyarakat dapat berjalan dengan baik.
B.Prinsip Etika
1.Responsibilities
2.The Public Interest
3.Integrity
4.Objective and Independence
5.Due Care
6.Scope and Nature Of Services
C.Kerangka Aturan Etika Akuntan Publik Indonesia (IAI-KAP)
1.Independensi,Integritas,Dan Objektivitas
Independensi ; Anggota KAP harus selalu mempertahankan sikap mental independen didalam memberikan jasa professional sebagaimana diatur salam stndar professional akuntan publik yang telah ditetapkan oleh IAI,yang meliputi independen dalam fakta (in fact) dan penampilan (in appearance)
Integritas Dan Objektivitas ; Anggota KAP harus mempertahankan integritas dan objektivitas,harus bebas dari benturan kepentingan.
2.Standar Umum dan Prinsip Akuntansi
Anggota KAP harus mematuhi standar berikut :
1.Kompetensi Professional
2.Kecermatan dan Keseksamaan Professional
3.Perencanaan dan Supervisi
4.Data relevan yang memadai
Anggota KAP tidak diperkenankan
a.Menyatakan pendapat bahwa laporan keuangan disajikan dengan PABU
b.Menyatakan bahwa ia tidak perlunya modifikasi material yang harus dilakukan terhadap laporan tersebut agar sesuai dengan PABU
3.Tanggung Jawab Kepada Klien
Informasi klien yang rahasia
Anggota KAP tidak diperkenankan mengungkapkan informasi klien yang rahasia tanpa sepengetahuan dari klien.
Fee Professional
Besaran Fee anggota dapat bervariasi tergantung resiko penugasan,kompleksitas jasa yang diberikan,tingkat keahlian yang diperlukan untuk melaksanakan jasa tersebut.
Anggota KAP tidak diperkenankan mendapatkan klien dengan cara menawarkan fee yang dapat merusak citra profesi
Fee Kontijen adalah fee yang ditetapkan untuk pelaksanaan suatu jasa professional tanpa adanya fee yang akan dibebankan,kecuali ada temuan atau hasil tertentu dimana jumlah fee tergantung pada temuan tersebut.
4.Tanggung Jawab Kepada Rekan Seprofesi
Anggota wajib memelihara citra professi dengan tidak melakukan perkataan dan perbuatan yang dapat merusak reputasi rekan seprofesi.
Anggota wajib berkomunikasi tertulis dengan akuntan publik pendahuli bila akan mengadakan perikatan audit menggantikan akuntan publik pendahulu.
Akuntan publik pendahulu wajib menanggapi secara tertulis permintaan komunikasi dari akuntan pengganti secara memadai
Akuntan publik tidak diperkenankan mengadakan perikatan atestasi yang jenis atetasi dan periodenya sama dengan perikatan yang dilakukan oleh akuntan yang lebih dahulu ditunjuk klien,kecuali apabila perikatan tersebut dilaksanakan untuk memenuhi ketentuan perundang-undangan yang dibuat oleh badan berwenang.
Anggota KAP tidak diperkenankan mengungpkan informasi klien yang rahsia tanpa persetujuan dari klien
Anggota dalam menjalankan praktik akuntan publik diperkenankan mencari klien melalui pemasangan iklan,promosi dan kegiatan pemasaran lainnya sepanjang tidak merendahkan citra profesi
Anggota Kap tidak diperkenankan untuk memberikan/menerima komisi apabila pemberian/penerimaan komisi tersebut dapat mengurangi independensi
Fee referal hanya diperkenankan bagi sesama profesi.
5.Hal Lain Dalam Independensi
Aturan independensi juga diberlakukan untuk keluarga langsung dari seorang akuntan publik
Financial Interest (Hubungan keuangan) dengn klien,dapat terbagi dua yaitu :
Direct Financial Interest : Kepemilikan saham oleh seorang akuntan publik
Indirect Financial Interest : Terjadi apabila terdapat hubungan kepemilikan yang dekat,tetapi tidak langsung antara akuntan publik dengan klien
Close relatives (kerabat)
Bila menjadi anggota Tim Audit,menjadi tidak independent apabila close relatives memegang peranan penting dalam perusahaan klien,atau memiliki financial interest yang tidak material dengan klien
Bila bukan Anggota Tim Audit tetap merupakan partner KAP atau memiliki pengaruh terhadap jalannya audit menjadi tidak independen apabila close relatives memegang peranan penting dalam perusahaan klien.
KAP menjadi tidak independensi apabila terdapat tagihan jasa audit yang belum dibayar oleh klien atas professional service yang diberikan lebih dari satu tahun sebelum tanggal audit report
Unpaid fees dari klien yang bangkrut tidak mempengaruhi independensi.
Diposkan oleh Utami Pramana di 06.48
Disalin untuk tugas dari : http://buncitbanget.blogspot.com/2011/01/tugas-kode-etik-akuntan-publik-bag6.html
sistem-informasi-akuntansi
istem Informasi Akuntansi (SIA) adalah suatu komponen organisasi yang mengumpulkan, mengklasifikasikan, mengolah, menganalisa dan mengkomunikasikan informasi finansial dan pengambilan keputusan yang relevan bagi pihak luar perusahaan dan pihak ekstern.
Akuntansi sendiri sebenarnya adalah sebuah Sistem Informasi.
Karakteristik SIA yang membedakannya dengan subsistem CBIS lainnya :
* SIA melakasanakan tugas yang diperlukan
* Berpegang pada prosedur yang relatif standar
* Menangani data rinci
* Berfokus historis
* Menyediakan informasi pemecahan minimal
Fungsi penting yang dibentuk Sistem Informasi Akuntansi pada sebuah organisasi antara lain :
* Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi.
* Memproses data menjadi into informasi yang dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan.
* Melakukan kontrol secara tepat terhadap aset organisasi.
Subsistem Sistem Informasi Akuntansi memproses berbagai transaksi keuangan dan transaksi nonkeuangan yang secara langsung memengaruhi pemrosesan transaksi keuangan.
Sistem Informasi Akuntansi terdiri dari 3 subsistem:
* Sistem pemrosesan transaksi, mendukung proses operasi bisnis harian.
* Sistem buku besar/pelaporan keuangan, menghasilkan laporan keuangan, seperti laporan laba/rugi, neraca, arus kas, pengembalian pajak.
* Sistem pelaporan manajemen, yang menyediakan pihak manajemen internal berbagai laporan keuangan bertujuan khusus serta informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan, seperti anggaran, laporan kinerja, serta laporan pertanggungjawaban.
Berbagai transaksi non keuangan yang tidak bisa diproses oleh Sistem Informasi Akuntansi biasa, diproses oleh Sistem Informasi Manajemen. Adapun perbedaan keduanya adalah :
* SIA mengumpulkan mengklasifikasikan, memproses, menganalisa dan mengkomunikasikan informasi keuangan
* SIM mengumpulkan mengklasifikasikan, memproses, menganalisa dan mengkomunikasikan semua tipe informasi
Sebuah Sistem Informasi Akuntansi menambah nilai dengan cara:
* Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu sehingga dapat melakukan aktivitas utama pada value chain secara efektif dan efisien.
* Meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya produk dan jasa yang dihasilkan
* Meningkatkan efisiensi
* Meningkatkan kemampuan dalam pengambilan keputusan
* Meningkatkan sharing knowledge
* Menambah efisiensi kerja pada bagian keuangan
2 komponen Sistem Informasi Akuntansi antara lain :
* Spesialis Informasi
* Akuntan
Contoh Sistem Informasi Akuntansi sebagai pusat informasi perusahaan:
* Bagian pemasaran mempertimbangkan untuk memperkenalkan jenis produk baru dalam jajaran produksi perusahaan, untuk itu bagian tersebut meminta laporan analisa perkiraan keuntungan yang dapat diperoleh dari usulan produk baru tersebut
* Bagian SIA memproyeksikan perkiraan biaya dan perkiraan pendapatan yang berhubungan dengan produk tersebut, kemudian data yang diperoleh diproses oleh EDP. Setelah diproses hasilnya dikembalikan ke bagian SIA untuk kemudian diberikan ke bagian pemasaran.
Kedua bagian akan merundingkan hasil analisa tersebut untuk dicari keputusan yang sesuai.
Dari contoh diatas dapat ditemukan 2 aspek yang berhubungan dengan sistem bisnis modern yaitu :
* Pentingnya komunikasi antar departemen yang mengarah untuk tercapainya suatu keputusan.
* Peranan SIA dalam menghasilkan informasi yang dapat membantu departemen lainnya untuk mengambil keputusan.
Informasi Akuntansi yang dihasilkan oleh Sistem Informasi Akuntansi dibedakan menjadi 2, yaitu :
* Informasi Akuntansi keuangan, berbentuk laporan keuangan yang ditujukan kepada pihak extern.
* Informasi Akuntansi Manajemen, berguna bagi manajemen dalam pengambilan keputusan.
Disalin untuk tugas http://www.anneahira.com/artikel-umum/sistem-informasi-akuntansi.htm
Akuntansi sendiri sebenarnya adalah sebuah Sistem Informasi.
Karakteristik SIA yang membedakannya dengan subsistem CBIS lainnya :
* SIA melakasanakan tugas yang diperlukan
* Berpegang pada prosedur yang relatif standar
* Menangani data rinci
* Berfokus historis
* Menyediakan informasi pemecahan minimal
Fungsi penting yang dibentuk Sistem Informasi Akuntansi pada sebuah organisasi antara lain :
* Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi.
* Memproses data menjadi into informasi yang dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan.
* Melakukan kontrol secara tepat terhadap aset organisasi.
Subsistem Sistem Informasi Akuntansi memproses berbagai transaksi keuangan dan transaksi nonkeuangan yang secara langsung memengaruhi pemrosesan transaksi keuangan.
Sistem Informasi Akuntansi terdiri dari 3 subsistem:
* Sistem pemrosesan transaksi, mendukung proses operasi bisnis harian.
* Sistem buku besar/pelaporan keuangan, menghasilkan laporan keuangan, seperti laporan laba/rugi, neraca, arus kas, pengembalian pajak.
* Sistem pelaporan manajemen, yang menyediakan pihak manajemen internal berbagai laporan keuangan bertujuan khusus serta informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan, seperti anggaran, laporan kinerja, serta laporan pertanggungjawaban.
Berbagai transaksi non keuangan yang tidak bisa diproses oleh Sistem Informasi Akuntansi biasa, diproses oleh Sistem Informasi Manajemen. Adapun perbedaan keduanya adalah :
* SIA mengumpulkan mengklasifikasikan, memproses, menganalisa dan mengkomunikasikan informasi keuangan
* SIM mengumpulkan mengklasifikasikan, memproses, menganalisa dan mengkomunikasikan semua tipe informasi
Sebuah Sistem Informasi Akuntansi menambah nilai dengan cara:
* Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu sehingga dapat melakukan aktivitas utama pada value chain secara efektif dan efisien.
* Meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya produk dan jasa yang dihasilkan
* Meningkatkan efisiensi
* Meningkatkan kemampuan dalam pengambilan keputusan
* Meningkatkan sharing knowledge
* Menambah efisiensi kerja pada bagian keuangan
2 komponen Sistem Informasi Akuntansi antara lain :
* Spesialis Informasi
* Akuntan
Contoh Sistem Informasi Akuntansi sebagai pusat informasi perusahaan:
* Bagian pemasaran mempertimbangkan untuk memperkenalkan jenis produk baru dalam jajaran produksi perusahaan, untuk itu bagian tersebut meminta laporan analisa perkiraan keuntungan yang dapat diperoleh dari usulan produk baru tersebut
* Bagian SIA memproyeksikan perkiraan biaya dan perkiraan pendapatan yang berhubungan dengan produk tersebut, kemudian data yang diperoleh diproses oleh EDP. Setelah diproses hasilnya dikembalikan ke bagian SIA untuk kemudian diberikan ke bagian pemasaran.
Kedua bagian akan merundingkan hasil analisa tersebut untuk dicari keputusan yang sesuai.
Dari contoh diatas dapat ditemukan 2 aspek yang berhubungan dengan sistem bisnis modern yaitu :
* Pentingnya komunikasi antar departemen yang mengarah untuk tercapainya suatu keputusan.
* Peranan SIA dalam menghasilkan informasi yang dapat membantu departemen lainnya untuk mengambil keputusan.
Informasi Akuntansi yang dihasilkan oleh Sistem Informasi Akuntansi dibedakan menjadi 2, yaitu :
* Informasi Akuntansi keuangan, berbentuk laporan keuangan yang ditujukan kepada pihak extern.
* Informasi Akuntansi Manajemen, berguna bagi manajemen dalam pengambilan keputusan.
Disalin untuk tugas http://www.anneahira.com/artikel-umum/sistem-informasi-akuntansi.htm
Tugas Perilaku Konsumen Ke-1
Tugas Perilaku Konsumen Ke-1
Perilaku konsumen saat Menjelang Hari Raya Idul Fitri
Pengamatan di sebuah Pasar Tradisional
( Pasar GangHober)
Jakarta Pusat
Berdasarkan pada pengamatan yang saya lakukan ketika saya sedang mengunjungi sebuah pasar tradisional pada saat-saat menjelang Hari Raya Idul fitri. Dimana pada H-3 menjelang lebaran ini sebagian besar masyarakat dalam hal ini konsumen, kebanyakan dari konsumen pergi ke pasar tradisional tersebut menghampiri toko-toko barang sembako untuk membeli kebutuhan-kebutuhan pokok seperti kebutuhan sembako, mungkin kebutuhan tersebut dibeli untuk memenuhi kebutuhan mereka saat menghadapi hari raya nanti. Tetapi tidak sedikit juga konsumen yang menghampiri para penjual lainnya seperti penjual ayam potong dan daging.
Walaupun pada saat ini harga-harga dipasaran mengalami kenaikan yang cukup signifikan, para konsumen ini tidak lantas mengurangi pembelian yang besar-besaran tetapi malah sebaliknya para konsumen banyak yang membeli barang secara banyak atau besar-besaran memenuhi kebutuhan mereka dan menghadapi masa lebaran ini. Kenaikan harga ini mungkin di sebabkan oleh sedikitnya para penjual dan toko-toko yang buka pada saat menjelang lebaran ini.
sedikitnya para penjual dan Pernyataan saya yang telah saya jelaskan diatas diperkuat lagi dengan pernyataan dari pengunjung pasar ketika saya tanyai. Mereka menjelaskan kepada saya walaupun harga-harga di pasar sedang mengalami kenaikan, mereka mau tidak mau harus membeli kebutuhan yang akan mereka perlukan untuk menghadapi Hari Raya Idul Fitri ini.
Dari apa yang telah saya amati di atas dapat saya simpulkan pada saat menjelang lebaran ini permintaan pasar meningkat seiring dengan daya beli konsumen yang meningkat pula. bila dilihat dari segi para penjual di pasar tradisional tersebut, para penjual mengalami peningkat pendapatan penjualan pada saat menjelang hari raya Idul Fitri. onal tersebut, para penjual mengalami peningkataan pasar meningkat seiring dengan
Karya : Wahyu Setiyono
NPM : 11207150
Diposkan oleh wahyu setiyono di 20.34
disalin untuk tugas dari http://wahyusetiyono.blogspot.com/2009/11/tugas-perilaku-konsumen-ke-1.html
Perilaku konsumen saat Menjelang Hari Raya Idul Fitri
Pengamatan di sebuah Pasar Tradisional
( Pasar GangHober)
Jakarta Pusat
Berdasarkan pada pengamatan yang saya lakukan ketika saya sedang mengunjungi sebuah pasar tradisional pada saat-saat menjelang Hari Raya Idul fitri. Dimana pada H-3 menjelang lebaran ini sebagian besar masyarakat dalam hal ini konsumen, kebanyakan dari konsumen pergi ke pasar tradisional tersebut menghampiri toko-toko barang sembako untuk membeli kebutuhan-kebutuhan pokok seperti kebutuhan sembako, mungkin kebutuhan tersebut dibeli untuk memenuhi kebutuhan mereka saat menghadapi hari raya nanti. Tetapi tidak sedikit juga konsumen yang menghampiri para penjual lainnya seperti penjual ayam potong dan daging.
Walaupun pada saat ini harga-harga dipasaran mengalami kenaikan yang cukup signifikan, para konsumen ini tidak lantas mengurangi pembelian yang besar-besaran tetapi malah sebaliknya para konsumen banyak yang membeli barang secara banyak atau besar-besaran memenuhi kebutuhan mereka dan menghadapi masa lebaran ini. Kenaikan harga ini mungkin di sebabkan oleh sedikitnya para penjual dan toko-toko yang buka pada saat menjelang lebaran ini.
sedikitnya para penjual dan Pernyataan saya yang telah saya jelaskan diatas diperkuat lagi dengan pernyataan dari pengunjung pasar ketika saya tanyai. Mereka menjelaskan kepada saya walaupun harga-harga di pasar sedang mengalami kenaikan, mereka mau tidak mau harus membeli kebutuhan yang akan mereka perlukan untuk menghadapi Hari Raya Idul Fitri ini.
Dari apa yang telah saya amati di atas dapat saya simpulkan pada saat menjelang lebaran ini permintaan pasar meningkat seiring dengan daya beli konsumen yang meningkat pula. bila dilihat dari segi para penjual di pasar tradisional tersebut, para penjual mengalami peningkat pendapatan penjualan pada saat menjelang hari raya Idul Fitri. onal tersebut, para penjual mengalami peningkataan pasar meningkat seiring dengan
Karya : Wahyu Setiyono
NPM : 11207150
Diposkan oleh wahyu setiyono di 20.34
disalin untuk tugas dari http://wahyusetiyono.blogspot.com/2009/11/tugas-perilaku-konsumen-ke-1.html
Henry Rand Hatfield: Pionir Akuntansi yang Nyaris Terlupakan
Namanya memang tidak sepopuler William Andrew Patton & Ananias Charles Littleton dengan salah satu pemikiran mereka tentang konsep dasar pendapatan. Anda akan kesulitan untuk mencari biografi sang pionir di dunia maya, termasuk di wikipedia.org, kecuali hanya pada dua artikel dan satu buku yaitu (1) An Historical Defence of Henry Rand Hatfield oleh M J Mumford yang diterbitkan di Abacus tahun 1980; (2) Henry Rand Hatfield (1866-1945): the triumphs and travails of an academic accounting pioneer, oleh Robert H Parker yang diterbitkan di Accounting History tahun 2002, dan (3) Henry Rand Hatfield, Humanist, Scholar, and Accounting Educator oleh Stephen A Zeff (2000). Hatfield juga tidak masuk ke dalam jajaran penerima Accounting Hall of Fame yang merupakan penghargaan bergengsi bagi para accounting scholar yang memberikan kontribusi berarti bagi pengembangan ilmu akuntansi. Tidak ada teori atau konsep yang pernah disampaikan oleh Hatfield (Parker, 2002), namun demikian ia dianggap sebagai pionir dalam bidang akuntansi karena pemikiran-pemikirannya yang kritis dan berlawanan dengan pemikiran accounting scholar pada masanya.
Hatfield merupakan professor akuntansi pertama di Amerika yang mengabdikan dirinya secara penuh dalam dunia akademis sejak tahun 1904. Ia juga merupakan sosok senior dalam profesi akuntan pada masa itu yang terpilih untuk membentuk American Association of University Instructors in Accounting (AAUIA) yang kemudian oleh Hatfield sendiri diusulkan untuk diubah namanya menjadi American Accounting Association (AAA) pada tahun 1916. Namun demikian yang sangat menarik adalah, Hatfield sendiri tidak memiliki latar belakang akademis akuntansi sama sekali. Hatfield menyelesaikan pendidikan doktoralnya di bidang ekonomi politik dan ilmu politik. Pengalamannya di bidang keuangan dan akuntansi hanya didapat ketika bekerja selama lima tahun pada perbankan swasta. Saat Hatfield mengajar di University of Chicago di tahun 1902 ia pernah mengajar mata kuliah bisnis, selanjutnya di tahun 1904 ia pindah ke University of California dan mengembangkan kurikulum dan mata kuliah akuntansi.
Orang bijak berkata, pemimpin itu satu langkah maju ke depan, sementara pionir dua langkah maju ke depan. Meskipun Hatfield tidak memiliki latar belakang pendidikan akademis di bidang akuntansi, namun demikian pemikiran-pemikirannya di awal abad 20 tentang akuntansi sangat futuristik dan masih relevan hingga saat ini. Pada masa itu Hatfield telah membuka cakrawala berfikir accounting scholar tentang kelemahan-kelemahan akuntansi. Hatfield mengembangkan pola pembelajaran akuntansi humanis dengan mengacu pada literatur-literatur yang tersedia kemudian mempertautkannya dengan keputusan-keputusan legal yang berlaku di masyarakat masa itu. Hatfield layak disebut sebagai pionir dalam bidang akuntansi atas buah pemikirannya (Parker, 2002). Beberapa pemikiran-pemikiran Hatfield antara lain:
–> Hatfield pernah mempertanyakan manfaat informasi akuntansi yang sesungguhnya bagi kehidupan, akuntansi terkesan hanya sebagai proses pencatatan dan tidak memberikan suatu kemanfaatan yang nyata. Secara akademis, penelitian-penelitian di akuntansi memang mengamini isu tersebut. Isu yang diangkat oleh Hatfield di tahun 1920 dalam artikelnya yang berjudul “An Historical Defense of Bookeeping” ini ternyata masih relevan untuk didiskusikan. Manfaat angka-angka laba masih menjadi topik yang menarik dalam jurnal akuntansi sejak munculnya artikel seminal yang sangat terkenal yang ditulis oleh Ball & Brown (1968) yang berjudul “ An Empirical Evaluation of Income Numbers” hingga pada penelitian yang dilakukan oleh Ball & Shivakumar (2008) yang berjudul “How Much New Information is There in Earnings”. Dua penelitian penting tersebut menyebutkan bahwa informasi yang terkandung dalam pengumuman earnings hanya berkisar antara 10-15%.
–> Masih pada artikelnya yang sama “An Historical Defense of Bookeeping”, di awal artikelnya Hatfield dengan bahasa-bahasa puitisnya secara impisit mempertanyakan apakah akuntansi layak disebut sebagai disiplin akademis. 84 tahun kemudian, muncul dua artikel dengan topik yang mengangkat hal tersebut. Dua artikel itu berjudul ‘Is Accounting an Academic Discipline” masing-masing ditulis oleh John C. Fellingham dan Joel S. Demski. Kedua artikel tersebut sama-sama diterbitkan di jurnal Accounting Horizons pada bulan Juni 2008.
–> Pada tahun 1940, Hatfield pernah menulis artikel yang berjudul “An Accountant’s Adventur in Wonderland” artikel ini memberikan beberapa ilustrasi tentang keanehan-keanehan dalam akuntansi, diantaranya Hatfield mengemukakan tentang penggunaan nilai sisa dalam perhitungan depresiasi. Hatfield menyarankan seharusnya nilai sisa dihitung berdasarkan present value dari nilai sisa tersebut untuk kemudian dikurangkan dari harga perolehan asset.
–> Hatfield merupakan accounting scholar pertama yang menulis artikel tentang akuntansi internasional. Tulisan pertamanya tersebut “Some Variations in Accounting Practice in England” yang disampaikan pada pertemuan tahunan American Association of Public Accountants di tahun 1911. Artikel tersebut baru dipublikasikan pada tahun 1966.
Meskipun Hatfield tidak menyampaikan konsep dan teori seperti rekan penerusnya Patton & Littleton, namun Hatfield memiliki pemikiran kritis dan sadar akan permasalahan-permasalahan yang mungkin akan dihadapi oleh akuntansi di masa mendatang (Parker, 2002). Hatfield terhindar dari pemikiran bounded rationality yang hanya mendasarkan pada pemikiran-pemikiran umum accounting scholar di zamannya., Hatfield berusaha berfikir rasional dan kritis bagi ilmu akuntansi dengan menjadi pemulung pengetahuan (knowledge scavenger) atas literature-literatur yang ada pada zamannya.
Tags: akuntansi, henry rand hatfield
di salin untuk tugas dari :
http://ekonomi.kompasiana.com/moneter/2010/06/14/henry-rand-hatfield-pionir-akuntansi-yang-nyaris-terlupakan/
Hatfield merupakan professor akuntansi pertama di Amerika yang mengabdikan dirinya secara penuh dalam dunia akademis sejak tahun 1904. Ia juga merupakan sosok senior dalam profesi akuntan pada masa itu yang terpilih untuk membentuk American Association of University Instructors in Accounting (AAUIA) yang kemudian oleh Hatfield sendiri diusulkan untuk diubah namanya menjadi American Accounting Association (AAA) pada tahun 1916. Namun demikian yang sangat menarik adalah, Hatfield sendiri tidak memiliki latar belakang akademis akuntansi sama sekali. Hatfield menyelesaikan pendidikan doktoralnya di bidang ekonomi politik dan ilmu politik. Pengalamannya di bidang keuangan dan akuntansi hanya didapat ketika bekerja selama lima tahun pada perbankan swasta. Saat Hatfield mengajar di University of Chicago di tahun 1902 ia pernah mengajar mata kuliah bisnis, selanjutnya di tahun 1904 ia pindah ke University of California dan mengembangkan kurikulum dan mata kuliah akuntansi.
Orang bijak berkata, pemimpin itu satu langkah maju ke depan, sementara pionir dua langkah maju ke depan. Meskipun Hatfield tidak memiliki latar belakang pendidikan akademis di bidang akuntansi, namun demikian pemikiran-pemikirannya di awal abad 20 tentang akuntansi sangat futuristik dan masih relevan hingga saat ini. Pada masa itu Hatfield telah membuka cakrawala berfikir accounting scholar tentang kelemahan-kelemahan akuntansi. Hatfield mengembangkan pola pembelajaran akuntansi humanis dengan mengacu pada literatur-literatur yang tersedia kemudian mempertautkannya dengan keputusan-keputusan legal yang berlaku di masyarakat masa itu. Hatfield layak disebut sebagai pionir dalam bidang akuntansi atas buah pemikirannya (Parker, 2002). Beberapa pemikiran-pemikiran Hatfield antara lain:
–> Hatfield pernah mempertanyakan manfaat informasi akuntansi yang sesungguhnya bagi kehidupan, akuntansi terkesan hanya sebagai proses pencatatan dan tidak memberikan suatu kemanfaatan yang nyata. Secara akademis, penelitian-penelitian di akuntansi memang mengamini isu tersebut. Isu yang diangkat oleh Hatfield di tahun 1920 dalam artikelnya yang berjudul “An Historical Defense of Bookeeping” ini ternyata masih relevan untuk didiskusikan. Manfaat angka-angka laba masih menjadi topik yang menarik dalam jurnal akuntansi sejak munculnya artikel seminal yang sangat terkenal yang ditulis oleh Ball & Brown (1968) yang berjudul “ An Empirical Evaluation of Income Numbers” hingga pada penelitian yang dilakukan oleh Ball & Shivakumar (2008) yang berjudul “How Much New Information is There in Earnings”. Dua penelitian penting tersebut menyebutkan bahwa informasi yang terkandung dalam pengumuman earnings hanya berkisar antara 10-15%.
–> Masih pada artikelnya yang sama “An Historical Defense of Bookeeping”, di awal artikelnya Hatfield dengan bahasa-bahasa puitisnya secara impisit mempertanyakan apakah akuntansi layak disebut sebagai disiplin akademis. 84 tahun kemudian, muncul dua artikel dengan topik yang mengangkat hal tersebut. Dua artikel itu berjudul ‘Is Accounting an Academic Discipline” masing-masing ditulis oleh John C. Fellingham dan Joel S. Demski. Kedua artikel tersebut sama-sama diterbitkan di jurnal Accounting Horizons pada bulan Juni 2008.
–> Pada tahun 1940, Hatfield pernah menulis artikel yang berjudul “An Accountant’s Adventur in Wonderland” artikel ini memberikan beberapa ilustrasi tentang keanehan-keanehan dalam akuntansi, diantaranya Hatfield mengemukakan tentang penggunaan nilai sisa dalam perhitungan depresiasi. Hatfield menyarankan seharusnya nilai sisa dihitung berdasarkan present value dari nilai sisa tersebut untuk kemudian dikurangkan dari harga perolehan asset.
–> Hatfield merupakan accounting scholar pertama yang menulis artikel tentang akuntansi internasional. Tulisan pertamanya tersebut “Some Variations in Accounting Practice in England” yang disampaikan pada pertemuan tahunan American Association of Public Accountants di tahun 1911. Artikel tersebut baru dipublikasikan pada tahun 1966.
Meskipun Hatfield tidak menyampaikan konsep dan teori seperti rekan penerusnya Patton & Littleton, namun Hatfield memiliki pemikiran kritis dan sadar akan permasalahan-permasalahan yang mungkin akan dihadapi oleh akuntansi di masa mendatang (Parker, 2002). Hatfield terhindar dari pemikiran bounded rationality yang hanya mendasarkan pada pemikiran-pemikiran umum accounting scholar di zamannya., Hatfield berusaha berfikir rasional dan kritis bagi ilmu akuntansi dengan menjadi pemulung pengetahuan (knowledge scavenger) atas literature-literatur yang ada pada zamannya.
Tags: akuntansi, henry rand hatfield
di salin untuk tugas dari :
http://ekonomi.kompasiana.com/moneter/2010/06/14/henry-rand-hatfield-pionir-akuntansi-yang-nyaris-terlupakan/
Akuntansi Keuangan
Bicara mengenai akuntansi keuangan, maka kita perlu memahami pengertian Akuntansi dasar terlebih dahulu, yaitu:
1.
Seni dalam pencatatan, penggolongan, pengikhtisaran, penafsiran danpengkomunikasian dengan cara tertentu dan dalam ukuran moneter, transaksi, dan kejadian – kejadian ekonomi dari suatu etintas hukum atau sosial. (AICPA)
2.
Bahasa bisnis yang memberikan informasi tentang kondisi suatu perusahaan atau organisasi dan hasil usaha atau aktivitasnya pada waktu atau periode tertentu, sebagai pertanggung jawaban manajemen serta untuk pengambikan keputusan bisnis.
Akuntansi dibagi menjadi 3 jenis, yaitu :
*
Akuntansi Manajemen
*
Akuntansi Perpajakan
*
Akuntansi Keuangan, yang terbagi lagi menjadi dua jenis, yaitu :
1.
Akuntansi komersial, biasanya digunakan oleh perusahaan.
2.
Akuntansi Nirlaba, biasanya digunakan oleh Pemerintah, Rumah Sakit, lembaga Pendidikan dan Organisasi Nirlaba lainnya (Lembaga Swadaya Masyarakat, Partai Politik, LPZ, dan lain sebagainya)
Bisa dipahami bahwa Akuntansi keuangan adalah bagian dari akuntansi yang berkaitan dengan penyiapan laporan keuangan untuk pihak luar, seperti pemegang saham, kreditor, pemasok, serta pemerintah.
Prinsip utama yang dipakai dalam akuntansi keuangan adalah persamaan akuntansi (Aktiva = Kewajiban + Modal). Aktiva adalah harta yang dimiliki perusahaan, digunakan untuk operasi perusahaan dalam upaya menciptakan pendapatan.
Sedangkan modal disini adalah modal yang disetor oleh pemilik perusahaan. Modal juga bisa dikatakan selisih antara Aktiva dikurang Hutang. Sedangkan Hutang adalah kewajiban yang dimiliki perusahaan, merupakan unsur pendanaan untuk penyediaan modal kerja bagi operasi perusahaan.
Akuntansi keuangan berhubungan dengan masalah pencatatan transaksi untuk suatu perusahaan atau organisasi dan penyusunan berbagai laporan berkala dari hasil pencatatan tersebut.
Laporan ini disusun untuk kepentingan umum dan biasanya digunakan pemilik perusahaan untuk menilai prestasi manajer atau dipakai manajer sebagai pertanggungjawaban keuangan terhadap para pemegang saham.
Hal yang tidak kalah penting adalah adanya Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang merupakan aturan-aturan yang harus digunakan didalam pengukuran dan penyajian laporan keuangan untuk kepentingan eksternal.
Dengan demikian, diharapkan pemakai dan penyusun laporan keuangan dapat berkomunikasi melalui laporan keuangan ini, sebab mereka menggunakan acuan yang sama yaitu SAK.
SAK ini mulai diterapkan di Indonesia pada 1994, menggantikan Prinsip-prinsip Akuntansi Indonesia tahun 1984. Penyusunan dan Penyajian Laporan keuangan mengacu pada SAK yang ditetapkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan-IAI.
Saat ini, secara garis besar Standar Akuntansi Keuangan berisi 59 PSAK beserta Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan yang melandasinya dan 4 IPSAK. SAK yang ditetapkan oleh IAI merupakan hasil adaptasi dari International Accounting Standards.
Pengadopsian Standar Akuntansi Internasional ke dalam SAK oleh Dewan SAK-Ikatan Akuntan Indonesia sebagai salah upaya harmonisasi dan dinamisasi praktik akuntansi keuangan internasional dalam usaha menjawab tantangan di era globalisasi.
Nama "Anne Ahira" dilindungi oleh Direktorat Jendral HAKI (Hak Kekayaan Intelektual) Republik Indonesia No.Agenda J00-2007027969
di salin untuk tugas:
http://www.anneahira.com/artikel-umum/akuntansi-keuangan.htm
1.
Seni dalam pencatatan, penggolongan, pengikhtisaran, penafsiran danpengkomunikasian dengan cara tertentu dan dalam ukuran moneter, transaksi, dan kejadian – kejadian ekonomi dari suatu etintas hukum atau sosial. (AICPA)
2.
Bahasa bisnis yang memberikan informasi tentang kondisi suatu perusahaan atau organisasi dan hasil usaha atau aktivitasnya pada waktu atau periode tertentu, sebagai pertanggung jawaban manajemen serta untuk pengambikan keputusan bisnis.
Akuntansi dibagi menjadi 3 jenis, yaitu :
*
Akuntansi Manajemen
*
Akuntansi Perpajakan
*
Akuntansi Keuangan, yang terbagi lagi menjadi dua jenis, yaitu :
1.
Akuntansi komersial, biasanya digunakan oleh perusahaan.
2.
Akuntansi Nirlaba, biasanya digunakan oleh Pemerintah, Rumah Sakit, lembaga Pendidikan dan Organisasi Nirlaba lainnya (Lembaga Swadaya Masyarakat, Partai Politik, LPZ, dan lain sebagainya)
Bisa dipahami bahwa Akuntansi keuangan adalah bagian dari akuntansi yang berkaitan dengan penyiapan laporan keuangan untuk pihak luar, seperti pemegang saham, kreditor, pemasok, serta pemerintah.
Prinsip utama yang dipakai dalam akuntansi keuangan adalah persamaan akuntansi (Aktiva = Kewajiban + Modal). Aktiva adalah harta yang dimiliki perusahaan, digunakan untuk operasi perusahaan dalam upaya menciptakan pendapatan.
Sedangkan modal disini adalah modal yang disetor oleh pemilik perusahaan. Modal juga bisa dikatakan selisih antara Aktiva dikurang Hutang. Sedangkan Hutang adalah kewajiban yang dimiliki perusahaan, merupakan unsur pendanaan untuk penyediaan modal kerja bagi operasi perusahaan.
Akuntansi keuangan berhubungan dengan masalah pencatatan transaksi untuk suatu perusahaan atau organisasi dan penyusunan berbagai laporan berkala dari hasil pencatatan tersebut.
Laporan ini disusun untuk kepentingan umum dan biasanya digunakan pemilik perusahaan untuk menilai prestasi manajer atau dipakai manajer sebagai pertanggungjawaban keuangan terhadap para pemegang saham.
Hal yang tidak kalah penting adalah adanya Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang merupakan aturan-aturan yang harus digunakan didalam pengukuran dan penyajian laporan keuangan untuk kepentingan eksternal.
Dengan demikian, diharapkan pemakai dan penyusun laporan keuangan dapat berkomunikasi melalui laporan keuangan ini, sebab mereka menggunakan acuan yang sama yaitu SAK.
SAK ini mulai diterapkan di Indonesia pada 1994, menggantikan Prinsip-prinsip Akuntansi Indonesia tahun 1984. Penyusunan dan Penyajian Laporan keuangan mengacu pada SAK yang ditetapkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan-IAI.
Saat ini, secara garis besar Standar Akuntansi Keuangan berisi 59 PSAK beserta Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan yang melandasinya dan 4 IPSAK. SAK yang ditetapkan oleh IAI merupakan hasil adaptasi dari International Accounting Standards.
Pengadopsian Standar Akuntansi Internasional ke dalam SAK oleh Dewan SAK-Ikatan Akuntan Indonesia sebagai salah upaya harmonisasi dan dinamisasi praktik akuntansi keuangan internasional dalam usaha menjawab tantangan di era globalisasi.
Nama "Anne Ahira" dilindungi oleh Direktorat Jendral HAKI (Hak Kekayaan Intelektual) Republik Indonesia No.Agenda J00-2007027969
di salin untuk tugas:
http://www.anneahira.com/artikel-umum/akuntansi-keuangan.htm
tulisan riset akuntansi (Kenalkan, "Beasiswa Jumputan")
KOMUNITAS TEPLOK
Kenalkan, "Beasiswa Jumputan"
Ilustrasi: Jika konsep "beras jumputan" adalah menyisihkan beras, dikumpulkan, lalu dibagikan, para warga di kawasan ini menyisihkan sebagian rezekinya berupa uang untuk diisi ke dalam kotak itu.
TERKAIT:
KOMPAS.com - Raut wajah Ibu Jawi begitu gembira melihat rapor cucunya, Ijong, siswa kelas tiga SDN Rawa Kemiri, Grogol Selatan, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Namun, keceriaan itu bukan semata hanya melihat hasil belajar Ijong yang baik, melainkan kegembiraan karena Ijong bisa kembali bersekolah setelah sempat putus sekolah akibat terbentur masalah biaya.
Kotak yang telah diberikan kepada para warga itu diletakkan menempel pada tembok rumah masing-masing warga. Jadi, mirip lampu teplok.
-- Andi Irhami
Ijong memang sempat putus sekolah saat masih duduk di kelas dua Sekolah Dasar (SD). Kini, anak itu bisa melanjutkan sekolahnya dan sudah duduk di kelas tiga.
Kesempatan Ijong bisa melanjutkan kembali sekolah itu bukan atas biaya pribadi atau bantuan pemerintah, melainkan berkat bantuan beasiswa dari Komunitas Teplok, yaitu sebuah komunitas pencari dana beasiswa yang dipelopori para pemuda di daerah tempat Ijong tinggal di kawasan Kebon Kelapa, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Para pemuda di daerah itu tergugah dan menciptakan sebuah ide membuat suatu komunitas yang khusus berkonsentrasi pada bantuan biaya pendidikan. Ide itu muncul setelah diketahui banyak anak di daerah tersebut yang putus sekolah akibat ketidakmampuan materi.
Beras jumputan
Awalnya, Komunitas Teplok melakukan pemberian beasiswa kepada anak-anak yang kurang mampu untuk tetap dapat bersekolah. Caranya sangat sederhana, yaitu dengan mendistribusikan "kotak" kepada tiap orang yang mau ikut bergabung membantu biaya pendidikan anak-anak di kawasan tersebut.
Sepintas, cara yang dilakukan oleh komunitas ini tak ubahnya dengan "beras jumputan" yang banyak dilakukan masyarakat Indonesia di beberapa daerah untuk berbagi kesulitan. Jika konsep "beras jumputan" adalah menyisihkan beras, dikumpulkan, lalu dibagikan, para warga di kawasan ini menyisihkan sebagian rezekinya berupa uang untuk diisi ke dalam kotak tersebut. Jadilah cara ini disebut dengan "beasiswa jumputan".
Andi Irhami, Ketua Komunitas Teplok, menuturkan, kata “teplok” digunakan karena kotak yang telah diberikan kepada para warga itu diletakkan menempel pada tembok rumah masing-masing warga "Jadi, mirip lampu teplok," ujar Andi ditemui Kompas.com, Minggu (17/4/2010).
Setiap bulan, lanjut Andi, kotak yang telah didistribusikan pada warga itu kemudian dihimpun atau dijumput kembali oleh anggota Komunitas Teplok. Isinya kemudian didistribusikan dan digunakan untuk memberikan beasiswa kepada anak-anak yang sebelumnya telah didata.
Andi mengatakan, saat ini komunitas tersebut sudah memiliki lima anak asuh yang berhak mendapatkan beasiswa. Tak hanya beasiswa penuh, tetapi juga beasiswa berupa alat-alat sekolah dan uang Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP).
"Setiap anak yang mendapatkan beasiswa akan dipantau perkembangannya, mulai dari kemajuan belajar sampai kebutuhan yang berkaitan dengan pendidikannya," ucap Andi.
Dia menambahkan, setiap bulannya, selain menghimpun donasi yang diterima komunitas, dia dan rekan-rekannya juga melakukan pendataan baru pada masyarakat yang kurang mampu dalam pembiayaan pendidikan anak-anaknya.
"Kegembiraan yang Ibu Jawi rasakan akan terus menjadi penyemangat kami untuk berusaha memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam mengakses pendidikan", ujarnya dengan nada optimistis.
Diposkan oleh gania astried chaeranny di 04.50
di copy untuk tugas dari http://ganiaastried.blogspot.com/2010/04/tulisan-riset-akuntansi-kenalkan.html
Kenalkan, "Beasiswa Jumputan"
Ilustrasi: Jika konsep "beras jumputan" adalah menyisihkan beras, dikumpulkan, lalu dibagikan, para warga di kawasan ini menyisihkan sebagian rezekinya berupa uang untuk diisi ke dalam kotak itu.
TERKAIT:
KOMPAS.com - Raut wajah Ibu Jawi begitu gembira melihat rapor cucunya, Ijong, siswa kelas tiga SDN Rawa Kemiri, Grogol Selatan, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Namun, keceriaan itu bukan semata hanya melihat hasil belajar Ijong yang baik, melainkan kegembiraan karena Ijong bisa kembali bersekolah setelah sempat putus sekolah akibat terbentur masalah biaya.
Kotak yang telah diberikan kepada para warga itu diletakkan menempel pada tembok rumah masing-masing warga. Jadi, mirip lampu teplok.
-- Andi Irhami
Ijong memang sempat putus sekolah saat masih duduk di kelas dua Sekolah Dasar (SD). Kini, anak itu bisa melanjutkan sekolahnya dan sudah duduk di kelas tiga.
Kesempatan Ijong bisa melanjutkan kembali sekolah itu bukan atas biaya pribadi atau bantuan pemerintah, melainkan berkat bantuan beasiswa dari Komunitas Teplok, yaitu sebuah komunitas pencari dana beasiswa yang dipelopori para pemuda di daerah tempat Ijong tinggal di kawasan Kebon Kelapa, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Para pemuda di daerah itu tergugah dan menciptakan sebuah ide membuat suatu komunitas yang khusus berkonsentrasi pada bantuan biaya pendidikan. Ide itu muncul setelah diketahui banyak anak di daerah tersebut yang putus sekolah akibat ketidakmampuan materi.
Beras jumputan
Awalnya, Komunitas Teplok melakukan pemberian beasiswa kepada anak-anak yang kurang mampu untuk tetap dapat bersekolah. Caranya sangat sederhana, yaitu dengan mendistribusikan "kotak" kepada tiap orang yang mau ikut bergabung membantu biaya pendidikan anak-anak di kawasan tersebut.
Sepintas, cara yang dilakukan oleh komunitas ini tak ubahnya dengan "beras jumputan" yang banyak dilakukan masyarakat Indonesia di beberapa daerah untuk berbagi kesulitan. Jika konsep "beras jumputan" adalah menyisihkan beras, dikumpulkan, lalu dibagikan, para warga di kawasan ini menyisihkan sebagian rezekinya berupa uang untuk diisi ke dalam kotak tersebut. Jadilah cara ini disebut dengan "beasiswa jumputan".
Andi Irhami, Ketua Komunitas Teplok, menuturkan, kata “teplok” digunakan karena kotak yang telah diberikan kepada para warga itu diletakkan menempel pada tembok rumah masing-masing warga "Jadi, mirip lampu teplok," ujar Andi ditemui Kompas.com, Minggu (17/4/2010).
Setiap bulan, lanjut Andi, kotak yang telah didistribusikan pada warga itu kemudian dihimpun atau dijumput kembali oleh anggota Komunitas Teplok. Isinya kemudian didistribusikan dan digunakan untuk memberikan beasiswa kepada anak-anak yang sebelumnya telah didata.
Andi mengatakan, saat ini komunitas tersebut sudah memiliki lima anak asuh yang berhak mendapatkan beasiswa. Tak hanya beasiswa penuh, tetapi juga beasiswa berupa alat-alat sekolah dan uang Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP).
"Setiap anak yang mendapatkan beasiswa akan dipantau perkembangannya, mulai dari kemajuan belajar sampai kebutuhan yang berkaitan dengan pendidikannya," ucap Andi.
Dia menambahkan, setiap bulannya, selain menghimpun donasi yang diterima komunitas, dia dan rekan-rekannya juga melakukan pendataan baru pada masyarakat yang kurang mampu dalam pembiayaan pendidikan anak-anaknya.
"Kegembiraan yang Ibu Jawi rasakan akan terus menjadi penyemangat kami untuk berusaha memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam mengakses pendidikan", ujarnya dengan nada optimistis.
Diposkan oleh gania astried chaeranny di 04.50
di copy untuk tugas dari http://ganiaastried.blogspot.com/2010/04/tulisan-riset-akuntansi-kenalkan.html
Senin, 03 Januari 2011
10 HAL yg Menyebabkan Kita Terus Dirundung MASALAH!! Apakah 10 HAL itu!?
Suatu ketika, kita akan merenung, terdiam, dan bertanya dalam hati, “mengapa permasalahan yg kita hadapi terus menerus mendera dan seakan membunuh!? sakit tak kunjung sembuh!? jodoh semakin menjauh!? sementara itu, prestasi-karir kian jatuh!? ada apa dengan semua ini!? apakah yg salah dengan diri kita!?” Dalam hal ini TS hanya ingin mengajak u/merenungkan hal-hal yg mungkin secara sadar/tidak, pernah kita lakukan sehingga kita terus di’kalungkan’ kesusahan-permasalahan dlm hidup kita
Quote:
Mohon maaf sebelumnya, karena TS Muslim, TS akan menguraikan penjelasan ini dari “kacamata” ISLAM, tetapi TS yakin semua agama apapun [Kristiani, Hindu, Budha, Kong Hu Cu, dsb.] pasti jg mengajarkan nilai2 kebajikan tsb.! [No SARA]
TS jg tak lebih dari hambaNya yg hina dan berlumur dosa, sehingga pastinya terdapat salah&khilaf [cek salah satu trit TS yg berisi pengakuan dosa ], tpi tidak ada salahnya jika kita saling mengingatkan dan bersama larut dalam taubat mengharap ampunan-rahmatNya, amin
Quote:
Setidaknya ada 10 hal, baik itu secara sadar/tidak, yang jika itu kita lakukan akan menyebabkan putusnya rahmat Allah dan menyebabkan seseorang terus dirundung masalah Mari bersama kita instropeksi diri apakah kita pernah melakukan hal-hal seperti di bawah ini!?
pernahkah kita melakukannya!?:
BERLAKU KIKIR
Penjelasan: Semakin banyak kita menanam kebaikan dan memberi, akan semakin banyak pula kebaikan yg akan kita tuai. Sebaliknya, jika kita berlaku kikir [tidak mau bersedekah, berinfaq, mengeluarkan zakat], Allah akan mencabut sebagian harta-Nya dan menggantinya dengan kesusahan (QS.Ali Imran [3]:180)
pernahkah kita melakukannya!?:
BERJUDI
Penjelasan: Judi hanya akan membuat kita lupa bergantung pada Allah, malas u/berusaha&kerja keras, rezeki menjadi seret, uang habis tak bersisa, hutang menumpuk, rumah tangga hancur. Tapi bagaimana jika kita terus menang!? selamanya harta tsb tidak akan menjadi berkah dan mengundang datangnya adzab Allah (QS.Al Baqarah [2]:219)
pernahkah kita melakukannya!?:
MENGGUNJING (GHIBAH)
Penjelasan: Suka bergosip&membicarakan keburukan seseorang!? Gemar mengolok-olok seseorang dgn panggilan yg tidak sepatutnya!? Sepele tampaknya, tpi sebaiknya berhati-hati, karena sikap tsb akan menutup pintu-pintu pertolongan Allah. Pahala kita selama ini akan “tersedot” untuk org yg kita aniaya/gunjing tsb. Dan apabila kita tidak punya amal kebaikan, dosa-dosa org yg kita aniaya/gunjing akan kita tanggung!! (QS.Al Hujurat [49]:12, HR Bukhari dan Muslim)
pernahkah kita melakukannya!?:
MEMUTUSKAN SILATURAHMI
Penjelasan: Orang yg memutuskan silaturahmi sama halnya dengan memutuskan dirinya dari kasih sayang, rahmat Allah. “Tidak akan masuk surga orang yg memutuskan silaturahmi” (HR Bukhari dan Muslim)
pernahkah kita melakukannya!?:
MEMAKAN HARTA HARAM
Penjelasan: Mendapatkan harta hasil dari Korupsi? Mencuri? Penggelapan? Penipuan? Hal tsb turut menghancurkan hidup kita, harta menjadi tidak berkah, keluarga akan terkena dampaknya. Dan jika kita, istri, anak, keluarga memakan/menikmati harta haram tsb, tidak akan diterima amal-amalnya selama empat puluh hari! (HR At-Thabrani)
pernahkah kita melakukannya!?:
MENGKONSUMSI KHAMR [SEGALA YG MEMABUKKAN]
Penjelasan: Mabuk!? Enak y!? Tapi berawal dari mabuklah, Pembunuhan, Perselisihan/Permusuhan, Pemerkosaan, Pelecehan Seksual, dan perilaku amoral lainnya dapat terjadi!! (QS.Al Ma’idah [5]:90-91)
pernahkah kita melakukannya!?:
BERZINA
Penjelasan: Gemar ML, Free Sex dan berzina? Mengumbar hawa nafsu&syahwat? Berbuat mesum dgn yg bukan muhrimnya!? Selamat, anda akan selalu dikalungi kesusahan dan dilipatgandakan adzab serta kehinaan! (QS.Al Furqan [25]:68, HR Bukhari dan Muslim)
pernahkah kita melakukannya!?:
MELALAIKAN SHALAT [IBADAH]
Penjelasan: U/ orang yg melalaikan Shalatnya, Allah akan mencabut berkah dari usia dan rizkinya, amalnya tidak mendatangkan pahala, akan mati dalam kedaan terhina, dan tidak akan diampuni dosa-dosanya. Serem bgt kan!? (QS.Al Ma’un [107]:4-7)
pernahkah kita melakukannya!?:
DURHAKA KEPADA ORANG TUA
Penjelasan: Satu-satunya dosa yg dijanjikan akan mendatangkan kesialan hidup, kegagalan, bencana adalah dosa (durhaka) kepada orang tua (HR Al-Hakim). Mari kita selalu doakan Ayah-Ibu kita dan segeralah memohon maaf bila selama ini kita telah berbuat salah dan mengecewakannya
pernahkah kita melakukannya!?:
MENYEKUTUKAN ALLAH [SYIRIK]
Penjelasan: Main dukun, Pemujaan Jin, Pesugihan, Penglarisan, Pelet, Santet, dsb dapat digolongkan sebagai dosa syirik, yakni dosa dan bentuk kezaliman terbesar dalam Islam. Dosa syirik tidak akan bisa ditebus dengan apapun selain dgn bertaubat dgn sebenar-benarnya taubat (taubatan nasuha) (QS.Luqman [31]:13)
Quote:
Dan apa yg harus kita perbuat jika kita selama ini telah secara sadar/tidak, pernah melakukan hal tsb!? Mulai saat ini hentikanlah, dengan niat&kesungguhan, berjanji u/tidak lgi mengulangi kesalahan yg sama. Biarlah hal itu menjadi suatu pembelajaran, kisah masa lalu. Dan sllu yakini, Allah kan sllu memberikan samudera maaf bagi hambaNya yg bertaubat
-Semoga bisa menjadi bahan renungan yg bermanfaat u/kita semua-
di copy untuk tugas http://www.lintasberita.com/go/1585774
Quote:
Mohon maaf sebelumnya, karena TS Muslim, TS akan menguraikan penjelasan ini dari “kacamata” ISLAM, tetapi TS yakin semua agama apapun [Kristiani, Hindu, Budha, Kong Hu Cu, dsb.] pasti jg mengajarkan nilai2 kebajikan tsb.! [No SARA]
TS jg tak lebih dari hambaNya yg hina dan berlumur dosa, sehingga pastinya terdapat salah&khilaf [cek salah satu trit TS yg berisi pengakuan dosa ], tpi tidak ada salahnya jika kita saling mengingatkan dan bersama larut dalam taubat mengharap ampunan-rahmatNya, amin
Quote:
Setidaknya ada 10 hal, baik itu secara sadar/tidak, yang jika itu kita lakukan akan menyebabkan putusnya rahmat Allah dan menyebabkan seseorang terus dirundung masalah Mari bersama kita instropeksi diri apakah kita pernah melakukan hal-hal seperti di bawah ini!?
pernahkah kita melakukannya!?:
BERLAKU KIKIR
Penjelasan: Semakin banyak kita menanam kebaikan dan memberi, akan semakin banyak pula kebaikan yg akan kita tuai. Sebaliknya, jika kita berlaku kikir [tidak mau bersedekah, berinfaq, mengeluarkan zakat], Allah akan mencabut sebagian harta-Nya dan menggantinya dengan kesusahan (QS.Ali Imran [3]:180)
pernahkah kita melakukannya!?:
BERJUDI
Penjelasan: Judi hanya akan membuat kita lupa bergantung pada Allah, malas u/berusaha&kerja keras, rezeki menjadi seret, uang habis tak bersisa, hutang menumpuk, rumah tangga hancur. Tapi bagaimana jika kita terus menang!? selamanya harta tsb tidak akan menjadi berkah dan mengundang datangnya adzab Allah (QS.Al Baqarah [2]:219)
pernahkah kita melakukannya!?:
MENGGUNJING (GHIBAH)
Penjelasan: Suka bergosip&membicarakan keburukan seseorang!? Gemar mengolok-olok seseorang dgn panggilan yg tidak sepatutnya!? Sepele tampaknya, tpi sebaiknya berhati-hati, karena sikap tsb akan menutup pintu-pintu pertolongan Allah. Pahala kita selama ini akan “tersedot” untuk org yg kita aniaya/gunjing tsb. Dan apabila kita tidak punya amal kebaikan, dosa-dosa org yg kita aniaya/gunjing akan kita tanggung!! (QS.Al Hujurat [49]:12, HR Bukhari dan Muslim)
pernahkah kita melakukannya!?:
MEMUTUSKAN SILATURAHMI
Penjelasan: Orang yg memutuskan silaturahmi sama halnya dengan memutuskan dirinya dari kasih sayang, rahmat Allah. “Tidak akan masuk surga orang yg memutuskan silaturahmi” (HR Bukhari dan Muslim)
pernahkah kita melakukannya!?:
MEMAKAN HARTA HARAM
Penjelasan: Mendapatkan harta hasil dari Korupsi? Mencuri? Penggelapan? Penipuan? Hal tsb turut menghancurkan hidup kita, harta menjadi tidak berkah, keluarga akan terkena dampaknya. Dan jika kita, istri, anak, keluarga memakan/menikmati harta haram tsb, tidak akan diterima amal-amalnya selama empat puluh hari! (HR At-Thabrani)
pernahkah kita melakukannya!?:
MENGKONSUMSI KHAMR [SEGALA YG MEMABUKKAN]
Penjelasan: Mabuk!? Enak y!? Tapi berawal dari mabuklah, Pembunuhan, Perselisihan/Permusuhan, Pemerkosaan, Pelecehan Seksual, dan perilaku amoral lainnya dapat terjadi!! (QS.Al Ma’idah [5]:90-91)
pernahkah kita melakukannya!?:
BERZINA
Penjelasan: Gemar ML, Free Sex dan berzina? Mengumbar hawa nafsu&syahwat? Berbuat mesum dgn yg bukan muhrimnya!? Selamat, anda akan selalu dikalungi kesusahan dan dilipatgandakan adzab serta kehinaan! (QS.Al Furqan [25]:68, HR Bukhari dan Muslim)
pernahkah kita melakukannya!?:
MELALAIKAN SHALAT [IBADAH]
Penjelasan: U/ orang yg melalaikan Shalatnya, Allah akan mencabut berkah dari usia dan rizkinya, amalnya tidak mendatangkan pahala, akan mati dalam kedaan terhina, dan tidak akan diampuni dosa-dosanya. Serem bgt kan!? (QS.Al Ma’un [107]:4-7)
pernahkah kita melakukannya!?:
DURHAKA KEPADA ORANG TUA
Penjelasan: Satu-satunya dosa yg dijanjikan akan mendatangkan kesialan hidup, kegagalan, bencana adalah dosa (durhaka) kepada orang tua (HR Al-Hakim). Mari kita selalu doakan Ayah-Ibu kita dan segeralah memohon maaf bila selama ini kita telah berbuat salah dan mengecewakannya
pernahkah kita melakukannya!?:
MENYEKUTUKAN ALLAH [SYIRIK]
Penjelasan: Main dukun, Pemujaan Jin, Pesugihan, Penglarisan, Pelet, Santet, dsb dapat digolongkan sebagai dosa syirik, yakni dosa dan bentuk kezaliman terbesar dalam Islam. Dosa syirik tidak akan bisa ditebus dengan apapun selain dgn bertaubat dgn sebenar-benarnya taubat (taubatan nasuha) (QS.Luqman [31]:13)
Quote:
Dan apa yg harus kita perbuat jika kita selama ini telah secara sadar/tidak, pernah melakukan hal tsb!? Mulai saat ini hentikanlah, dengan niat&kesungguhan, berjanji u/tidak lgi mengulangi kesalahan yg sama. Biarlah hal itu menjadi suatu pembelajaran, kisah masa lalu. Dan sllu yakini, Allah kan sllu memberikan samudera maaf bagi hambaNya yg bertaubat
-Semoga bisa menjadi bahan renungan yg bermanfaat u/kita semua-
di copy untuk tugas http://www.lintasberita.com/go/1585774
Langkah-Langkah Menjadi Auditor
Langkah-Langkah Menjadi Auditor
Arens et al (2003) menyatakan bahwa audit dilakukan oleh orang yang kompeten, independen dan obyektif atau disebut sebagai auditor. Berdasarkan kelompok atau pelaksana audit, auditor dibagi 3 jenis yaitu:
1) Auditor ekstern/independent bekerja untuk kantor akuntan publik yang statusnya diluar struktur perusahaan yang mereka audit. Pada umumnya, auditor ekstern menghasilkan Laporan Hasil Audit atas Laporan Keuangan.
2) Auditor intern bekerja untuk perusahaan yang mereka audit. Laporan Hasil Audit Operasional/Manajemen umumnya berguna bagi manajemen perusahaan yang diaudit dalam melakukan perbaikan kinerja perusahaan. Oleh karena itu tugas internal auditor biasanya adalah audit operasional/manajemen.
3) Auditor Pemerintah yaitu auditor yang bekerja untuk kepentingan pemerintah, misalnya di bidang perpajakan atau audit terhadap dana-dana yang bersumber dari pemerintah.
Seorang auditor dikatakan profesional jika dalam bekerja selalu berpedoman pada Standar Audit. Dalam standar umum khususnya disebutkan bahwa auditor harus ahli, trampil dan mempunyai kehati-hatian profesional serta tidak memihak yang pada akhirnya akan merugikan salah satu pihak yang berkepentingan. Auditor yang profesional akan merencanakan audit sebaik-baiknya, mempertimbangkan risiko yang timbul dan melakukan pengumpulan serta pengujian bukti secara cermat. Jika seluruh proses dilalui sesuai dengan standar, maka hampir dapat dipastikan bahwa Laporan Hasil Audit yang dihasilkan akan dapat dipertanggungjawabkan secara profesi.
Tentu saja untuk menjadi seorang auditor profesional tidak seperti membalikan telapak tangan, tetapi melalui proses yang panjang dan berkelanjutan.
Saran berikut ini diharapkan dapat menjadikan seseorang dapat menjadi auditor yang profesional:
1) Memupuk sejak dini sifat/sikap positif, seperti jujur, rasa ingin tahu yang tinggi, tidak cepat merasa puas dan etika yang tinggi.
2) Pendidikan formal berkelanjutan, terutama untuk mendapatkan konsep-konsep dasar akuntansi dan auditing.
3) Pendidikan dan latihan profesi berkelanjutan untuk memperoleh sertifikat auditor dan mengembangkan kemampuan teknis dan komunikasi serta pengetahuan mengenai isu terkini di bidang akuntansi dan auditing.
Ref : feunpak.web.id
Diposkan oleh don gary machiavelli di 00.00
copy untuk tugas http://garryaditya.blogspot.com/2010/11/langkah-langkah-menjadi-auditor.html
Arens et al (2003) menyatakan bahwa audit dilakukan oleh orang yang kompeten, independen dan obyektif atau disebut sebagai auditor. Berdasarkan kelompok atau pelaksana audit, auditor dibagi 3 jenis yaitu:
1) Auditor ekstern/independent bekerja untuk kantor akuntan publik yang statusnya diluar struktur perusahaan yang mereka audit. Pada umumnya, auditor ekstern menghasilkan Laporan Hasil Audit atas Laporan Keuangan.
2) Auditor intern bekerja untuk perusahaan yang mereka audit. Laporan Hasil Audit Operasional/Manajemen umumnya berguna bagi manajemen perusahaan yang diaudit dalam melakukan perbaikan kinerja perusahaan. Oleh karena itu tugas internal auditor biasanya adalah audit operasional/manajemen.
3) Auditor Pemerintah yaitu auditor yang bekerja untuk kepentingan pemerintah, misalnya di bidang perpajakan atau audit terhadap dana-dana yang bersumber dari pemerintah.
Seorang auditor dikatakan profesional jika dalam bekerja selalu berpedoman pada Standar Audit. Dalam standar umum khususnya disebutkan bahwa auditor harus ahli, trampil dan mempunyai kehati-hatian profesional serta tidak memihak yang pada akhirnya akan merugikan salah satu pihak yang berkepentingan. Auditor yang profesional akan merencanakan audit sebaik-baiknya, mempertimbangkan risiko yang timbul dan melakukan pengumpulan serta pengujian bukti secara cermat. Jika seluruh proses dilalui sesuai dengan standar, maka hampir dapat dipastikan bahwa Laporan Hasil Audit yang dihasilkan akan dapat dipertanggungjawabkan secara profesi.
Tentu saja untuk menjadi seorang auditor profesional tidak seperti membalikan telapak tangan, tetapi melalui proses yang panjang dan berkelanjutan.
Saran berikut ini diharapkan dapat menjadikan seseorang dapat menjadi auditor yang profesional:
1) Memupuk sejak dini sifat/sikap positif, seperti jujur, rasa ingin tahu yang tinggi, tidak cepat merasa puas dan etika yang tinggi.
2) Pendidikan formal berkelanjutan, terutama untuk mendapatkan konsep-konsep dasar akuntansi dan auditing.
3) Pendidikan dan latihan profesi berkelanjutan untuk memperoleh sertifikat auditor dan mengembangkan kemampuan teknis dan komunikasi serta pengetahuan mengenai isu terkini di bidang akuntansi dan auditing.
Ref : feunpak.web.id
Diposkan oleh don gary machiavelli di 00.00
copy untuk tugas http://garryaditya.blogspot.com/2010/11/langkah-langkah-menjadi-auditor.html
Corporate Social Responsibility (CSR)
Definisi Corporate Social Responsibility
Berdasar pada Trinidad and Tobaco Bureau of Standards (TTBS), Corporate Social Responsibility diartikan sebagai komitmen usaha untuk bertindak etis, beroperasi secara legal dan berkontribusi untuk peningkatan ekonomi bersamaan dengan peningkatan kualitas hidup dari karyawan dan keluarganya, komuniti lokal dan masyarakat secara lebih luas (Budimanta,Prasetijo & Rudito, 2004, p.72).
World Business Council for Sustainable Development mendefiniskan Corporate Social Responsibility sebagai komitmen berkelanjutan kalangan bisnis untuk berperilaku etis dan memberikan sumbangan pada pembangunan ekonomi sekaligus memperbaiki mutu hidup angkatan kerja dan keluarganya serta komunitas lokal dan masyarakat secara keseluruhan (Iriantara, 2004, p.49). “Corporate Social Responsibility adalah komitmen perusahaan untuk meningkatkan kesejahteraan komunitas melalui praktik bisnis yang baik dan mengkontribusikan sebagian sumber daya perusahaan” (Kotler & Nancy, 2005,p.4)
CSR Forum mendefinikan Corporate Social Responsibility sebagai bisnis yang dilakukan secara transparan dan terbuka serta berdasarkan pada nilai-nilai moral dan menjunjung tinggi rasa hormat kepada karyawan, komunitas dan lingkungan (Wibisono, 2007, p.8).
Jadi, dapat kita simpulkan bahwa Corporate Social Responsibility adalah komitmen perusahaan untuk memberikan kontribusi jangka panjang terhadap satu issue tertentu di masyarakat atau lingkungan untuk dapat menciptakan lingkungan yang lebih baik. Kontribusi dari perusahaan ini bisa berupa banyak hal, misalnya : bantuan dana, bantuan tenaga ahli dari perusahaan, bantuan berupa barang, dll. Di sini perlu dibedakan antara program Corporate Social Responsibility dengan kegiatan charity. Kegiatan charity hanya berlangsung sekali atau sementara waktu dan biasanya justru menimbulkan ketergantungan publik terhadap perusahaan. Sementara, program Corporate Social Responsibility merupakan program yang berkelanjutan dan bertujuan untuk menciptakan kemandirian publik (“Paradigma Baru CSR”, Oktober 2006).
Perusahaan yang menjalankan model bisnisnya dengan berpijak pada prinsip-prinsip etika bisnis dan manajemen pengelolaan sumber daya alam yang strategik dan sustainable akan dapat menumbuhkan citra positif serta mendapatkan kepercayaan dan dukungan dari masyarakat (Wibisono, 2007, p.66). Philip Kotler dan Nancy Lee juga mengatakan bahwa Corporate Social Responsibility memiliki kemampuan untuk meningkatkan citra perusahaan karena jika perusahaan menjalankan tata kelola bisnisnya dengan baik dan mengikuti peraturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah maka pemerintah dan masyarakat akan memberikan keleluasaan bagi perusahaan tersebut untuk beroperasi di wilayah mereka. Citra positif ini akan menjadi asset yang sangat berharga bagi perusahaan dalam menjaga keberlangsungan hidupnya saat mengalami krisis (Kotler & Nancy, 2005)
Melihat pentingnya pelaksanaan Corporate Social Responsibility dalam membantu perusahaan menciptakan citra positifnya maka perusahaan seharusnya melihat Corporate Social Responsibility bukan sebagai sentra biaya (cost center) melainkan sebagai sentra laba (profit center) di masa mendatang. Logikanya sederhana, jika Corporate Social Responsibility diabaikan kemudian terjadi insiden. Maka biaya yang dikeluarkan untuk biaya recovery bisa jadi lebih besar dibandingkan biaya yang ingin dihemat melalui peniadaan Corporate Social Responsibility itu sendiri. Hal ini belum termasuk pada resiko non-finansial yang berupa memburuknya citra perusahaan di mata publiknya (Wibisono, 2007).
Lima Pilar Aktivitas Coprorate Social Responsibility
Dalam penelitian kali ini konsep Corporate Social Responsibility akan diukur dengan menggunakan lima pilar aktivitas Corporate Social Responsibility dari Prince of Wales International Bussiness Forum, yaitu (Wibisono, 2007,p.119) :
Building Human Capital
Secara internal, perusahaan dituntut untuk menciptakan SDM yang andal. Secara eksternal, perusahaan dituntut untuk melakukan pemberdayaan masyarakat, biasanya melalui community development.
Strengthening Economies
Perusahaan dituntut untuk tidak menjadi kaya sendiri sementara komunitas di lingkungannya miskin, mereka harus memberdayakan ekonomi sekitar.
Assessing Social Chesion
Perusahaan dituntut untuk menjaga keharmonisan dengan masyarakat sekitarnya agar tidak menimbulkan konflik.
Encouraging Good Governence
Dalam menjalankan bisnisnya, perusahaan harus menjalankan tata kelola bisnis dengan baik.
Protecting The Environment
Perusahaan berupaya keras menjaga kelestarian lingkungan.
Bentuk Program Corporate Social Responsibility
Kotler dalam buku “Corporate Social Responsibility : Doing The Most Good for Your Company” (2005) menyebutkan beberapa bentuk program Corporate Social Responsibility yang dapat dipilih, yaitu :
Cause Promotions
Dalam cause promotions ini perusahaan berusaha untuk meningkatkan awareness masyarakat mengenai suatu issue tertentu, dimana issue ini tidak harus berhubungan atau berkaitan dengan lini bisnis perusahaan, dan kemudian perusahaan mengajak masyarakat untuk menyumbangkan waktu, dana atau benda mereka untuk membantu mengatasi atau mencegah permasalahan tersebut. Dalam cause promotions ini, perusahaan bisa melaksanakan programnya secara sendiri ataupun bekerjasama dengan lembaga lain, misalnya : non government organization.
Cause Promotions dapat dilakukan dalam bentuk :
Meningkatkan awareness dan concern masyarakat terhadap satu issue tertentu.
Mengajak masyarakat untuk mencari tahu secara lebih mendalam mengenai suatu issue tertentu di masyarakat. Mengajak masyarakat untuk menyumbangkan uang, waktu ataupun barang milik mereka untuk membantu mengatasi dan mencegah suatu permasalahan tertentu. Mengajak orang untuk ikut berpartisipasi dalam penyelenggaraan event tertentu, misalnya : mengikuti gerak jalan, menandatangani petisi, dll.
Cause-Related Marketing
Dalam cause related marketing, perusahaan akan mengajak masyarakat untuk membeli atau menggunakan produk nya, baik itu barang atau jasa, dimana sebagian dari keuntungan yang didapat perusahaan akan didonasikan untuk membantu mengatasi atau mencegah masalah tertentu.
Cause related marketing dapat berupa :
Setiap barang yang terjual, maka sekian persen akan didonasikan.
Setiap pembukaan rekening atau account baru, maka beberapa rupiah akan didonasikan.
Corporate Social Marketing
Corporate social marketing ini dilakukan perusahaan dengan tujuan untuk mengubah perilaku masyarakat (behavioral changes) dalam suatu issue tertentu.
Biasanya corporate social marketing, berfokus pada bidang-bidang di bawah ini, yaitu :
Bidang kesehatan (health issues), misalnya : mengurangi kebiasaan merokok, HIV/AIDS, kanker, eating disorders, dll.
Bidang keselamatan (injury prevention issues), misalnya :
keselamatan berkendara, pengurangan peredaran senjata api, dll.
Bidang lingkungan hidup (environmental issues) , misalnya :
konservasi air, polusi, pengurangan penggunaan pestisida.
Bidang masyarakat (community involvement issues), misalnya :
memberikan suara dalam pemilu, menyumbangkan darah, perlindungan hak-hak binatang, dll.
Corporate Philanthrophy
Corporate philanthropy mungkin merupakan bentuk Corporate Social Responsibility yang paling tua. Corporate philanthrophy ini dilakukan oleh perusahaan dengan memberikan kontribusi/sumbangan secara langsung dalam bentuk dana, jasa atau alat kepada pihak yang membutuhkan baik itu lembaga, perorangan ataupun kelompok tertentu.
Corporate philanthropy dapat dilakukan dengan menyumbangkan :
Menyumbangkan uang secara langsung, misalnya: memberikan beasiswa kepada anak-anak yang tidak mampu,dll.
Memberikan barang/produk, misalnya: memberikan bantuan peralatan tulis untuk anak-anak yang belajar di sekolah-sekolah terbuka, dll.
Memberikan jasa, misalnya: memberikan bantuan imunisasi kepada anak-anak di daerah terpencil,dll.
Memberi ijin untuk menggunakan fasilitas atau jalur distribusi yang dimiliki oleh perusahaan, misalnya: sebuah hotel menyediakan satu ruangan khusus untuk menjadi showroom bagi produk-produk kerajinan tangan rakyat setempat, dll.
Corporate Volunteering
Community Volunteering adalah bentuk Corporate Social Responsibility di mana perusahaan mendorong atau mengajak karyawannya ikut terlibat dalam program Corporate Social Responsibility yang sedang dijalankan dengan jalan mengkontribusikan waktu dan tenaganya.
Beberapa bentuk community volunteering, yaitu :
Perusahaan mengorganisir karyawannya untuk ikut berpartisipasi dalam program Corporate Social Responsibility yang sedang dijalankan oleh perusahaan, misalnya sebagai staff pengajar, dll.
Perusahaan memberikan dukungan dan informasi kepada karyawannya untuk ikut serta dalam program-program Corporate Social Responsibility yang sedang dijalankan oleh lembaga-lembaga lain, dimana program-program Corporate Social Responsibility tersebut disesuaikan dengan bakat dan minat karyawan.
Memberikan kesempatan (waktu) bagi karyawan untuk mengikuti kegiatan Corporate Social Responsibility pada jam kerja, dimana karyawan tersebut tetap mendapatkan gajinya.
Memberikan bantuan dana ke tempat-tempat dimana karyawan terlibat dalam program Corporate Social Responsibility nya. Banyaknya dana yang disumbangkan tergantung pada banyaknya jam yang dihabiskan karyawan untuk mengikuti program Corporate Social Responsibility di tempat tersebut. Socially Responsible Bussiness Dalam Socially responsible business, perusahaan melakukan perubahan terhadap salah satu atau keseluruhan sistem kerja nya agar dapat mengurangi dampak buruk terhadap lingkungan dan masyarakat.
Socially responsible business, dapat dilakukan dalam bentuk :
Memperbaiki proses produksi, misalnya : melakukan penyaringan terhadap limbah sebelum dibuang ke alam bebas, untuk menghilangkan zat-zat yang berbahaya bagi lingkungan, menggunakan pembungkus yang dapat didaur ulang (ramah lingkungan).
Menghentikan produk-produk yang dianggao berbahaya tapi tidak illegal.
Hanya menggunakan distributor yang memenuhi persyaratan dalam menjaga lingkungan hidup.
Membuat batasan umur dalam melakukan penjualan, misalnya barang-barang tertentu tidak akan dijual kepada anak yang belum berumur 18 tahun.
Keuntungan Melakukan Program Corporate Social Responsibility
Dalam buku, “Membedah Konsep dan Aplikasi CSR”, Yusuf Wibisono (2007) menguraikan 10 keuntungan yang dapat diperoleh oleh perusahaan jika melakukan program Corporate Social Responsibility, yaitu:
Mempertahankan dan mendongkrak reputasi dan image perusahaan Perbuatan destruktif pasti akan menurunkan reputasi perusahaan, sebaliknya kontribusi positif pasti akan mendongkrak image dan reputasi positif perusahaan. Image / citra yang positif ini penting untuk menunjang keberhasilan perusahaan.
Layak Mendapatkan sosial licence to operate
Masyarakat sekitar adalah komunitas utama perusahaan. Ketika mereka mendapatkan keuntungan dari perusahaan, maka dengan sendirinya mereka akan merasa memiliki perusahaan. Sehingga imbalan yang diberika kepada perusahaan adalah keleluasaan untuk menjalankan roda bisnisnya di kawasan tersebut.
Mereduksi Resiko Bisnis Perusahaan
Mengelola resiko di tengah kompleksnya permasalahan perusahaan merupakan hal yang esensial untuk suksesnya usaha. Disharmoni dengan stakeholders akan menganggu kelancaran bisnis perusahaan. Bila sudah terjadi permasalahan, maka biaya untuk recovery akan jauh lebih berlipat bila dibandingkan dengan anggaran untuk melakukan program Corporate Social Responsibility. Oleh karena itu, pelaksanaan Corporate Social
Responsibility sebagai langkah preventif untuk mencegah memburuknya hubungan dengan stakeholders perlu mendapat perhatian.
Melebarkan Akses Sumber Daya
Track records yang baik dalam pengelolaan Corporate Social Responsibility merupakan keunggulan bersaing bagi perusahaan yang dapat membantu memuluskan jalan menuju sumber daya yang diperlukan perusahaan.
Membentangkan Akses Menuju Market
Investasi yang ditanamkan untuk program Corporate Social Responsibility ini dapat menjadi tiket bagi perusahaan menuju peluang yang lebih besar. Termasuk di dalamnya memupuk loyalitas konsumen dan menembus pangsa pasar baru.
Mereduksi Biaya
Banyak contoh penghematan biaya yang dapat dilakukan dengan melakukan Corporate Social Responsibility. Misalnya: dengan mendaur ulang limbah pabrik ke dalam proses produksi. Selain dapat menghemat biaya produksi, juga membantu agar limbah buangan ini menjadi lebih aman bagi lingkungan.
Memperbaiki Hubungan dengan Stakehoder
Implementasi Corporate Social Responsibility akan membantu menambah frekuensi komunikasi dengan stakeholder, dimana komunikasi ini akan semakin menambah trust stakeholders kepada perusahaan.
Memperbaiki Hubungan dengan Regulator
Perusahaan yang melaksanakan Corporate Social Responsibility umumnya akan meringankan beban pemerintah sebagai regulator yang sebenarnya bertanggung jawab terhadap kesejahteraan lingkungan dan masyarakat.
Meningkatkan semangat dan produktivitas karyawan
Image perusahaan yang baik di mata stakeholders dan kontribusi positif yang diberikan perusahaan kepada masyarakat serta lingkungan, akan menimbulkan kebanggan tersendiri bagi karyawan yang bekerja dalam perusahaan mereka sehingga meningkatkan motivasi kerja mereka.
Peluang Mendapatkan Penghargaan
Banyaknya penghargaan atau reward yang diberikan kepada pelaku Corporate Social Responsibility sekarang, akan menambah kans bagi perusahaan untuk mendapatkan award.
Labels: Manajemen Pemasaran
copy untuk tugas http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/07/corporate-social-responsibility-csr.html
Berdasar pada Trinidad and Tobaco Bureau of Standards (TTBS), Corporate Social Responsibility diartikan sebagai komitmen usaha untuk bertindak etis, beroperasi secara legal dan berkontribusi untuk peningkatan ekonomi bersamaan dengan peningkatan kualitas hidup dari karyawan dan keluarganya, komuniti lokal dan masyarakat secara lebih luas (Budimanta,Prasetijo & Rudito, 2004, p.72).
World Business Council for Sustainable Development mendefiniskan Corporate Social Responsibility sebagai komitmen berkelanjutan kalangan bisnis untuk berperilaku etis dan memberikan sumbangan pada pembangunan ekonomi sekaligus memperbaiki mutu hidup angkatan kerja dan keluarganya serta komunitas lokal dan masyarakat secara keseluruhan (Iriantara, 2004, p.49). “Corporate Social Responsibility adalah komitmen perusahaan untuk meningkatkan kesejahteraan komunitas melalui praktik bisnis yang baik dan mengkontribusikan sebagian sumber daya perusahaan” (Kotler & Nancy, 2005,p.4)
CSR Forum mendefinikan Corporate Social Responsibility sebagai bisnis yang dilakukan secara transparan dan terbuka serta berdasarkan pada nilai-nilai moral dan menjunjung tinggi rasa hormat kepada karyawan, komunitas dan lingkungan (Wibisono, 2007, p.8).
Jadi, dapat kita simpulkan bahwa Corporate Social Responsibility adalah komitmen perusahaan untuk memberikan kontribusi jangka panjang terhadap satu issue tertentu di masyarakat atau lingkungan untuk dapat menciptakan lingkungan yang lebih baik. Kontribusi dari perusahaan ini bisa berupa banyak hal, misalnya : bantuan dana, bantuan tenaga ahli dari perusahaan, bantuan berupa barang, dll. Di sini perlu dibedakan antara program Corporate Social Responsibility dengan kegiatan charity. Kegiatan charity hanya berlangsung sekali atau sementara waktu dan biasanya justru menimbulkan ketergantungan publik terhadap perusahaan. Sementara, program Corporate Social Responsibility merupakan program yang berkelanjutan dan bertujuan untuk menciptakan kemandirian publik (“Paradigma Baru CSR”, Oktober 2006).
Perusahaan yang menjalankan model bisnisnya dengan berpijak pada prinsip-prinsip etika bisnis dan manajemen pengelolaan sumber daya alam yang strategik dan sustainable akan dapat menumbuhkan citra positif serta mendapatkan kepercayaan dan dukungan dari masyarakat (Wibisono, 2007, p.66). Philip Kotler dan Nancy Lee juga mengatakan bahwa Corporate Social Responsibility memiliki kemampuan untuk meningkatkan citra perusahaan karena jika perusahaan menjalankan tata kelola bisnisnya dengan baik dan mengikuti peraturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah maka pemerintah dan masyarakat akan memberikan keleluasaan bagi perusahaan tersebut untuk beroperasi di wilayah mereka. Citra positif ini akan menjadi asset yang sangat berharga bagi perusahaan dalam menjaga keberlangsungan hidupnya saat mengalami krisis (Kotler & Nancy, 2005)
Melihat pentingnya pelaksanaan Corporate Social Responsibility dalam membantu perusahaan menciptakan citra positifnya maka perusahaan seharusnya melihat Corporate Social Responsibility bukan sebagai sentra biaya (cost center) melainkan sebagai sentra laba (profit center) di masa mendatang. Logikanya sederhana, jika Corporate Social Responsibility diabaikan kemudian terjadi insiden. Maka biaya yang dikeluarkan untuk biaya recovery bisa jadi lebih besar dibandingkan biaya yang ingin dihemat melalui peniadaan Corporate Social Responsibility itu sendiri. Hal ini belum termasuk pada resiko non-finansial yang berupa memburuknya citra perusahaan di mata publiknya (Wibisono, 2007).
Lima Pilar Aktivitas Coprorate Social Responsibility
Dalam penelitian kali ini konsep Corporate Social Responsibility akan diukur dengan menggunakan lima pilar aktivitas Corporate Social Responsibility dari Prince of Wales International Bussiness Forum, yaitu (Wibisono, 2007,p.119) :
Building Human Capital
Secara internal, perusahaan dituntut untuk menciptakan SDM yang andal. Secara eksternal, perusahaan dituntut untuk melakukan pemberdayaan masyarakat, biasanya melalui community development.
Strengthening Economies
Perusahaan dituntut untuk tidak menjadi kaya sendiri sementara komunitas di lingkungannya miskin, mereka harus memberdayakan ekonomi sekitar.
Assessing Social Chesion
Perusahaan dituntut untuk menjaga keharmonisan dengan masyarakat sekitarnya agar tidak menimbulkan konflik.
Encouraging Good Governence
Dalam menjalankan bisnisnya, perusahaan harus menjalankan tata kelola bisnis dengan baik.
Protecting The Environment
Perusahaan berupaya keras menjaga kelestarian lingkungan.
Bentuk Program Corporate Social Responsibility
Kotler dalam buku “Corporate Social Responsibility : Doing The Most Good for Your Company” (2005) menyebutkan beberapa bentuk program Corporate Social Responsibility yang dapat dipilih, yaitu :
Cause Promotions
Dalam cause promotions ini perusahaan berusaha untuk meningkatkan awareness masyarakat mengenai suatu issue tertentu, dimana issue ini tidak harus berhubungan atau berkaitan dengan lini bisnis perusahaan, dan kemudian perusahaan mengajak masyarakat untuk menyumbangkan waktu, dana atau benda mereka untuk membantu mengatasi atau mencegah permasalahan tersebut. Dalam cause promotions ini, perusahaan bisa melaksanakan programnya secara sendiri ataupun bekerjasama dengan lembaga lain, misalnya : non government organization.
Cause Promotions dapat dilakukan dalam bentuk :
Meningkatkan awareness dan concern masyarakat terhadap satu issue tertentu.
Mengajak masyarakat untuk mencari tahu secara lebih mendalam mengenai suatu issue tertentu di masyarakat. Mengajak masyarakat untuk menyumbangkan uang, waktu ataupun barang milik mereka untuk membantu mengatasi dan mencegah suatu permasalahan tertentu. Mengajak orang untuk ikut berpartisipasi dalam penyelenggaraan event tertentu, misalnya : mengikuti gerak jalan, menandatangani petisi, dll.
Cause-Related Marketing
Dalam cause related marketing, perusahaan akan mengajak masyarakat untuk membeli atau menggunakan produk nya, baik itu barang atau jasa, dimana sebagian dari keuntungan yang didapat perusahaan akan didonasikan untuk membantu mengatasi atau mencegah masalah tertentu.
Cause related marketing dapat berupa :
Setiap barang yang terjual, maka sekian persen akan didonasikan.
Setiap pembukaan rekening atau account baru, maka beberapa rupiah akan didonasikan.
Corporate Social Marketing
Corporate social marketing ini dilakukan perusahaan dengan tujuan untuk mengubah perilaku masyarakat (behavioral changes) dalam suatu issue tertentu.
Biasanya corporate social marketing, berfokus pada bidang-bidang di bawah ini, yaitu :
Bidang kesehatan (health issues), misalnya : mengurangi kebiasaan merokok, HIV/AIDS, kanker, eating disorders, dll.
Bidang keselamatan (injury prevention issues), misalnya :
keselamatan berkendara, pengurangan peredaran senjata api, dll.
Bidang lingkungan hidup (environmental issues) , misalnya :
konservasi air, polusi, pengurangan penggunaan pestisida.
Bidang masyarakat (community involvement issues), misalnya :
memberikan suara dalam pemilu, menyumbangkan darah, perlindungan hak-hak binatang, dll.
Corporate Philanthrophy
Corporate philanthropy mungkin merupakan bentuk Corporate Social Responsibility yang paling tua. Corporate philanthrophy ini dilakukan oleh perusahaan dengan memberikan kontribusi/sumbangan secara langsung dalam bentuk dana, jasa atau alat kepada pihak yang membutuhkan baik itu lembaga, perorangan ataupun kelompok tertentu.
Corporate philanthropy dapat dilakukan dengan menyumbangkan :
Menyumbangkan uang secara langsung, misalnya: memberikan beasiswa kepada anak-anak yang tidak mampu,dll.
Memberikan barang/produk, misalnya: memberikan bantuan peralatan tulis untuk anak-anak yang belajar di sekolah-sekolah terbuka, dll.
Memberikan jasa, misalnya: memberikan bantuan imunisasi kepada anak-anak di daerah terpencil,dll.
Memberi ijin untuk menggunakan fasilitas atau jalur distribusi yang dimiliki oleh perusahaan, misalnya: sebuah hotel menyediakan satu ruangan khusus untuk menjadi showroom bagi produk-produk kerajinan tangan rakyat setempat, dll.
Corporate Volunteering
Community Volunteering adalah bentuk Corporate Social Responsibility di mana perusahaan mendorong atau mengajak karyawannya ikut terlibat dalam program Corporate Social Responsibility yang sedang dijalankan dengan jalan mengkontribusikan waktu dan tenaganya.
Beberapa bentuk community volunteering, yaitu :
Perusahaan mengorganisir karyawannya untuk ikut berpartisipasi dalam program Corporate Social Responsibility yang sedang dijalankan oleh perusahaan, misalnya sebagai staff pengajar, dll.
Perusahaan memberikan dukungan dan informasi kepada karyawannya untuk ikut serta dalam program-program Corporate Social Responsibility yang sedang dijalankan oleh lembaga-lembaga lain, dimana program-program Corporate Social Responsibility tersebut disesuaikan dengan bakat dan minat karyawan.
Memberikan kesempatan (waktu) bagi karyawan untuk mengikuti kegiatan Corporate Social Responsibility pada jam kerja, dimana karyawan tersebut tetap mendapatkan gajinya.
Memberikan bantuan dana ke tempat-tempat dimana karyawan terlibat dalam program Corporate Social Responsibility nya. Banyaknya dana yang disumbangkan tergantung pada banyaknya jam yang dihabiskan karyawan untuk mengikuti program Corporate Social Responsibility di tempat tersebut. Socially Responsible Bussiness Dalam Socially responsible business, perusahaan melakukan perubahan terhadap salah satu atau keseluruhan sistem kerja nya agar dapat mengurangi dampak buruk terhadap lingkungan dan masyarakat.
Socially responsible business, dapat dilakukan dalam bentuk :
Memperbaiki proses produksi, misalnya : melakukan penyaringan terhadap limbah sebelum dibuang ke alam bebas, untuk menghilangkan zat-zat yang berbahaya bagi lingkungan, menggunakan pembungkus yang dapat didaur ulang (ramah lingkungan).
Menghentikan produk-produk yang dianggao berbahaya tapi tidak illegal.
Hanya menggunakan distributor yang memenuhi persyaratan dalam menjaga lingkungan hidup.
Membuat batasan umur dalam melakukan penjualan, misalnya barang-barang tertentu tidak akan dijual kepada anak yang belum berumur 18 tahun.
Keuntungan Melakukan Program Corporate Social Responsibility
Dalam buku, “Membedah Konsep dan Aplikasi CSR”, Yusuf Wibisono (2007) menguraikan 10 keuntungan yang dapat diperoleh oleh perusahaan jika melakukan program Corporate Social Responsibility, yaitu:
Mempertahankan dan mendongkrak reputasi dan image perusahaan Perbuatan destruktif pasti akan menurunkan reputasi perusahaan, sebaliknya kontribusi positif pasti akan mendongkrak image dan reputasi positif perusahaan. Image / citra yang positif ini penting untuk menunjang keberhasilan perusahaan.
Layak Mendapatkan sosial licence to operate
Masyarakat sekitar adalah komunitas utama perusahaan. Ketika mereka mendapatkan keuntungan dari perusahaan, maka dengan sendirinya mereka akan merasa memiliki perusahaan. Sehingga imbalan yang diberika kepada perusahaan adalah keleluasaan untuk menjalankan roda bisnisnya di kawasan tersebut.
Mereduksi Resiko Bisnis Perusahaan
Mengelola resiko di tengah kompleksnya permasalahan perusahaan merupakan hal yang esensial untuk suksesnya usaha. Disharmoni dengan stakeholders akan menganggu kelancaran bisnis perusahaan. Bila sudah terjadi permasalahan, maka biaya untuk recovery akan jauh lebih berlipat bila dibandingkan dengan anggaran untuk melakukan program Corporate Social Responsibility. Oleh karena itu, pelaksanaan Corporate Social
Responsibility sebagai langkah preventif untuk mencegah memburuknya hubungan dengan stakeholders perlu mendapat perhatian.
Melebarkan Akses Sumber Daya
Track records yang baik dalam pengelolaan Corporate Social Responsibility merupakan keunggulan bersaing bagi perusahaan yang dapat membantu memuluskan jalan menuju sumber daya yang diperlukan perusahaan.
Membentangkan Akses Menuju Market
Investasi yang ditanamkan untuk program Corporate Social Responsibility ini dapat menjadi tiket bagi perusahaan menuju peluang yang lebih besar. Termasuk di dalamnya memupuk loyalitas konsumen dan menembus pangsa pasar baru.
Mereduksi Biaya
Banyak contoh penghematan biaya yang dapat dilakukan dengan melakukan Corporate Social Responsibility. Misalnya: dengan mendaur ulang limbah pabrik ke dalam proses produksi. Selain dapat menghemat biaya produksi, juga membantu agar limbah buangan ini menjadi lebih aman bagi lingkungan.
Memperbaiki Hubungan dengan Stakehoder
Implementasi Corporate Social Responsibility akan membantu menambah frekuensi komunikasi dengan stakeholder, dimana komunikasi ini akan semakin menambah trust stakeholders kepada perusahaan.
Memperbaiki Hubungan dengan Regulator
Perusahaan yang melaksanakan Corporate Social Responsibility umumnya akan meringankan beban pemerintah sebagai regulator yang sebenarnya bertanggung jawab terhadap kesejahteraan lingkungan dan masyarakat.
Meningkatkan semangat dan produktivitas karyawan
Image perusahaan yang baik di mata stakeholders dan kontribusi positif yang diberikan perusahaan kepada masyarakat serta lingkungan, akan menimbulkan kebanggan tersendiri bagi karyawan yang bekerja dalam perusahaan mereka sehingga meningkatkan motivasi kerja mereka.
Peluang Mendapatkan Penghargaan
Banyaknya penghargaan atau reward yang diberikan kepada pelaku Corporate Social Responsibility sekarang, akan menambah kans bagi perusahaan untuk mendapatkan award.
Labels: Manajemen Pemasaran
copy untuk tugas http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/07/corporate-social-responsibility-csr.html
CAHAYA DIATAS CAHAYA (tugas)
Kumpulan Puisi Rudi Setiawan di Kompas
CAHAYA DIATAS CAHAYA
(Nuurun ‘Alaa Nuur)
Kutulis syair ini
Kala rembulan purnama
Dari pantulan cahayanya kupunguti kata demi kata
Langit merona merah jingga
Desir angin mengalunkan simponi nada
Empat serigala muncul dari dalam jiwaku
Mengabariku tentang kisah kematian
Tentang anekdot-anekdot kehidupan
Tentang “TUHAN” yang semakin jauh dari dekapan
Di hulu subuh yang senyap ini
Saat mata kepalaku disergap oleh kantuk yang melanda
Mata hatiku masih ingin berbicara
Bercerita tentang gelisah hati dan kerinduan jiwa
Cahaya rembulan
Mengingatkanku pada “MAHA CAHAYA” keindahan
Yang karena-Nya kehidupan ini tertata begitu sempurna
Cahaya diatas Cahaya
Nuurun ‘Alaa Nuur
Percikan-percikan-Mu menerangi jiwa-jiwa yang gulita
Menyibak segala gelap yang berlapis-lapis
Cahaya diatas Cahaya
Nuurun ‘Alaa Nuur
Dari balik kabut pekat jiwaku
Ijinkan aku mengintip keindahan Cahaya-Mu
Allaahu Nuurus samaawaati wal ardli
Doha, 31 January 2010
copy untuk tugas etika profesi akuntansi http://ariefew.com/other/kumpulan-puisi-rudi-setiawan-kompas/
CAHAYA DIATAS CAHAYA
(Nuurun ‘Alaa Nuur)
Kutulis syair ini
Kala rembulan purnama
Dari pantulan cahayanya kupunguti kata demi kata
Langit merona merah jingga
Desir angin mengalunkan simponi nada
Empat serigala muncul dari dalam jiwaku
Mengabariku tentang kisah kematian
Tentang anekdot-anekdot kehidupan
Tentang “TUHAN” yang semakin jauh dari dekapan
Di hulu subuh yang senyap ini
Saat mata kepalaku disergap oleh kantuk yang melanda
Mata hatiku masih ingin berbicara
Bercerita tentang gelisah hati dan kerinduan jiwa
Cahaya rembulan
Mengingatkanku pada “MAHA CAHAYA” keindahan
Yang karena-Nya kehidupan ini tertata begitu sempurna
Cahaya diatas Cahaya
Nuurun ‘Alaa Nuur
Percikan-percikan-Mu menerangi jiwa-jiwa yang gulita
Menyibak segala gelap yang berlapis-lapis
Cahaya diatas Cahaya
Nuurun ‘Alaa Nuur
Dari balik kabut pekat jiwaku
Ijinkan aku mengintip keindahan Cahaya-Mu
Allaahu Nuurus samaawaati wal ardli
Doha, 31 January 2010
copy untuk tugas etika profesi akuntansi http://ariefew.com/other/kumpulan-puisi-rudi-setiawan-kompas/
Curriculum Vitae (in english)
Curriculum Vitae
I the undersigned below:
A. PERSONAL DATA
Name: Vegha Vinada Furi
Age: 20 Years
Place, date of birth: Bandar Lampung, February 22, 1990
Gender: Female
Status: Not Married
Religion: Islam
Address: Perum Paburin
Cibinong, Bogor 16916
Phone: 0856xxxxxxx
TB / BB: 169 cm / 53Kg
B. EDUCATION
PLUS Daarul Fudlola SMU, graduated in 2007
C. WORK EXPERIENCE
As a cashier internship in PT.Carrefour Cibinong
SPG Events Arnott's, Bebelac, Nivea
Curriculum Vitae So I created this with sebenarnya.Atas all the attention that has given me thank you.
I Sincerely,
Vegha Vinada Furi
APPLICATION LETTER
Dear.
Personnel Division
In place
With Regards,
Companies that Mr / Mrs lead is currently hiring, so herewith I Vegha Vinada Furi, wish to make a proposal at this company.
I was able to work personally, but team work is very interesting for saya.Saya happy to learn new things and meet all kinds of people to expand wawasan.Saya also love a challenge and willing to work keras.Saya will try the best way possible if Mr. / My mother gave chance.
I expect a positive response to the letter of application ini.Atas attention Mr / Mrs, I thank you.
I Sincerely,
Vegha Vinada Furi
I the undersigned below:
A. PERSONAL DATA
Name: Vegha Vinada Furi
Age: 20 Years
Place, date of birth: Bandar Lampung, February 22, 1990
Gender: Female
Status: Not Married
Religion: Islam
Address: Perum Paburin
Cibinong, Bogor 16916
Phone: 0856xxxxxxx
TB / BB: 169 cm / 53Kg
B. EDUCATION
PLUS Daarul Fudlola SMU, graduated in 2007
C. WORK EXPERIENCE
As a cashier internship in PT.Carrefour Cibinong
SPG Events Arnott's, Bebelac, Nivea
Curriculum Vitae So I created this with sebenarnya.Atas all the attention that has given me thank you.
I Sincerely,
Vegha Vinada Furi
APPLICATION LETTER
Dear.
Personnel Division
In place
With Regards,
Companies that Mr / Mrs lead is currently hiring, so herewith I Vegha Vinada Furi, wish to make a proposal at this company.
I was able to work personally, but team work is very interesting for saya.Saya happy to learn new things and meet all kinds of people to expand wawasan.Saya also love a challenge and willing to work keras.Saya will try the best way possible if Mr. / My mother gave chance.
I expect a positive response to the letter of application ini.Atas attention Mr / Mrs, I thank you.
I Sincerely,
Vegha Vinada Furi
Langganan:
Postingan (Atom)
Welcome to viiNthaces blog
WELCOME TO MY BLOG. Have a GLAD